Dijamin original dan bergaransi
Premilene Mesh adalah implant mesh untuk memperbaiki atau mempercepat proses perbaikan struktur sambungan jaringan.
Hernia mesh adalah implan bedah berbentuk lembaran yang digunakan untuk mengatasi hernia, sebuah kondisi klinis yang terjadi ketika jaringan atau organ menonjol pada bagian yang lemah atau terjadinya sobekan pada otot perut. Studi menunjukkan bahwa mesh hernia efektif mencegah terjadinya hernia kembali dan menjadi standar perbaikan hernia.
Hernia mesh digunakan untuk memperbaiki jaringan yang lemah atau rusak penyebab kondisi hernia. Hernia terjadi ketika jaringan atau organ – organ area perut menonjol pada spot lemah atau terjadinya sobekan pada otot perut yang menyebabkan nyeri yang hebat. Pada tahun 1940, ahli bedah mulai menggunakan mesh pertama untuk menangani hernia. Pada tahun 1989, dokter bedah menggunakan operasi laparoskopi invasive minimum dengan menggunakan hernia mesh.
Hernia mesh terbuat dari jaringan hewan atau plastic sintetis berpori dan membentuk lapisan berpori besar. Lapisan mesh ini terdiri dari beragam ukuran termasuk tambalan atau konektor. Jenis hernia mesh yang paling popular adalah yang terbuat dari plastik sintetis yaitu polypropylene, dan beberapa jenis lain dari hernia mesh dilapisi asam lemak absorbable, selulosa, atau kolagen. Meskipun beberapa studi menunjukkan bahwa hernia mesh dapat mencegah terjadinya hernia kembali, FDA mengingatkan bahwa hernia mesh dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti perforasi organ, infeksi, kerusakan saraf dan adhesi – ketika jaringan usus ikut berlekatan dengan mesh atau sebaliknya. Oleh karena itu harus digunakan secara hati – hati.
Operasi hernia bisa dilakukan dengan atau tanpa hernia mesh. Operasi hernia yang dilakukan dengan menggunakan hernia mesh disebut hernioplasty, sedangkan yang tanpa hernia mesh disebut herniorraphy. Karena hernia memiliki kemungkinan untuk terjadi kembali yang tinggi, dokter bedah mulai menggunakan hernia mesh untuk menguatkan area yang dioperasi sehingga operasi hernia dengan pemasangan hernia mesh kini menjadi standar penanganan hernia. Tergantung pada lokasi hernia, lama penyembuhan dapat bervariasi.
Hernia mesh berperan sebagai penyangga untuk memperbaiki dinding otot dan mencegah organ di dalamnya agar tidak “jatuh” dan menonjol. Pori – pori kecil pada mesh memungkinkan jaringan untuk tetap bertumbuh di dalam implant. Sebagian besar hernia mesh bersifat permanen, yang artinya implant ini akan tetap terpasang dalam tubuh pasien sepanjang hidupnya.
Setelah memasang hernia mesh pada lokasi yang ditentukan, dokter bedah akan menggunakan benang atau lem operasi untuk menahan hernia mesh tetap pada posisinya. Seiring waktu, jaringan tubuh pasien akan bertumbuh melewati pori – pori hernia sehingga dapat menguatkan dinding otot. Terdapat dua jenis operasi hernia baik itu dengan menggunakan hernia mesh ataupun tanpa menggunakan hernia mesh.
1.Laparoskopi
Dokter bedah akan membuat insisi kecil dan memasukkan alat operasi ke dalam area hernia. Teknik ini umumnya lebih cepat sembuh dan sedikit saja kehilangan darah, tetapi lebih sulit dilakukan dan lebih mahal. Tindakan ini bisa dilakukan dalam rangka menangani hernia berulang karena teknik ini dapat menghindari jaringan luka lama hernia. Masa penyembuhan dari metode ini biasanya 2 minggu.
2. Operasi Terbuka
Dokter bedah akan membuat insisi pada area perut di dekat hernia untuk memperbaiki area otot yang lemah. Masa penyembuhan dari metode ini umumnya 3 minggu.
Logika mendasar dari hernia mesh sangatlah sederhana, hernia mesh adalah material yang dapat menguatkan dinding perut dengan pembentukan jaringan baru di area hernia tersebut. Hernia mesh terbaik adalah yang terbuat dari bahan yang sangat kuat dan yang paling mampu menginduksi pembentukan jaringan fibrosis. Akan tetapi, reaksi fibrosis ini menyebabkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan gerak tubuh sehingga kemudian diputuskan untuk meminimalisir hernia mesh ini. Oleh karena itu, area permukaan, atau area yang terkuat, dari hernia mesh harus dikurangi. Kalkulasi tekanan intra-abdominal menunjukkan cara ini dapat dilakukan tanpa mengurangi fungsi hernia mesh. Pada kenyataannya kekuatan tensil dari hernia mesh yang diperlukan untuk menahan tekanan perut hanya sepersepuluh dari keseluruhan kekuatan hernia mesh. Konsep ini yang mendasari dibuatnya hernia mesh yang ringan.
Tekanan yang diberikan pada dinding perut dapat dihitung dengan hukum Laplace “Pada jaringan sferis elastis (abdomen), tegangan, tekanan, dan kekerasan dan diameter dinding jaringan dapat diukur sebagai berikut, Tegangan = (Diameter x Tekanan)/(4 x ketebalan dinding perut).
Tekanan maksimum intra-abdomen pada orang dewasa ketika sedang batuk dan melompat diperkirakan sebesar 170 mmHg. Oleh karena itu, hernia mesh yang digunakan untuk memperbaikin hernia dalam ukuran besar, harus dapat menahan sekurang – kurangnya 180 mmHg sebelum sobek (kekuatan tensil mencapai 32 N/cm).
Porositas adalah salah satu hal yang menentukan reaksi jaringan. Pori – pori hernia mesh harus lebih besar dari 75 µm untuk dapat memungkinkan untuk dilewati makrofag, fibroblast, pembuluh darah dan kolagen. Hernia mesh dengan ukuran pori lebih besar meningkatkan kemampuan pertumbuhan jaringan dan lebih fleksibel karena terhindar dari pembentukan granuloma. Granuloma umumnya terbentuk di sekitar jaringan hernia mesh sebagai bentuk reaksi tubuh terhadap adanya benda asing.
Berat hernia mesh ditentukan oleh berat polimer bahan dan jumlah material yang digunakan (ukuran pori).
Hernia mesh yang berat menggunakan polimer tebal, ukuran pori yang lebih kecil dan tekanan tensil yang tinggi. Hernia mesh ini memiliki berat sekitar 100 g/m2 (1.5 g untuk hernia mesh ukuran 10 × 15 cm). Kekuatan hernia mesh diperoleh dari material yang digunakan.
Hernia mesh yang ringan menggunakan filament yang lebih tipis dan ukuran pori yang lebih besar ( >1 mm). Berat hernia mesh ini sekitar 33 g/m2 (0.5 g untuk hernia mesh ukuran 10 × 15 cm). Hernia mesh yang ringan menimbulkan reaksi tubuh yang lebih sedikit serta lebih elastis. Meskipun kekuatan tensilnya lebih rendah, tetapi dapat menahan tekanan di atas tekanan maksimum perut yaitu 170 mmHg (kekuatan tensil minimum 16 N/cm).
Generasi terbaru hernia mesh bahkan lebih ringan dan terbuat dari bahan komposit titanium/propilen dengan karakteristik masa penyembuhan lebih cepat.
Biomaterial modern bersifat inert baik secara fisika maupun kimia. Bahan ini lebih stabil, non-immunogenik dan non-toksik. Selain itu, bahan ini tidak inert secara biologis. Reaksi tubuh terhadap benda asing terpicu oleh material ini. Reaksi yang ditimbulkan berupa inflamasi, fibrosis, pengapuran, thrombosis, dan pembentukan granuloma.
Elastisitas normal dinding perut pada tekanan 32 N/cm adalah sekitar 38%. Hernia mesh ringan memiliki elastisitas sekitar 20-35% pada tekanan 16 N/cm. Hernia mesh berat memiliki setengah elastisitas hernia mesh ringan yaitu 4–16% pada tekanan 16 N/cm
Serat hernia mesh dapat berupa monofilament, multifilament (braided), atau berupa tambalan misalnya ePTFE. Serat multifilament memiliki resiko infeksi yang lebih tinggi.
Penyusutan hernia mesh dapat terjadi karena kontraksi jaringan luka yang terbentuk di sekitar hernia mesh. Penyusutan jaringa luka terjadi sebesar kurang lebih 60% pada permukaan luka. Pori – pori mesh yang lebih kecil pada hernia mesh berat akan lebih mudah menyusut karena adanya pembentukan lempeng luka. Prolene menyusut 75–94%, PTFE menyusut 40–50%, Vypro II menyusut 29%, Ultrapro menyusut < 5%, dan Sofradim menyusut < 5%.
Permintaan Anda telah terkirim.
Tim kami akan segera menghubungi Anda.
Close this message
Permintaan Anda telah terkirim.
Tim kami akan segera menghubungi Anda.
Close this message