Fitur-fitur Canggih Hospital Bed Masa Kini


images(18)

Hospital bed atau lebih dikenal dengan ranjang tempat tidur pasien rumah sakit dibuat sesuai dengan keperluan pasien, baik untuk rawat inap atau keperluan kesehatan lainnya. Desaignnya dirancang untuk membuat pasien nyaman dan memudahkan perawat atau dokter dalam menangani pasiennya. Tempat tidur pasien ini tentu sangat berbeda dengan tempat tidur yang biasa kita pakai dirumah. Tempat tidur ini bisa disetel sesuai keperluan maupun kenyamanan pasien.

Tempat tidur pasien ini dibuat khusus untuk rumah sakit, klinik, praktek pribadi dokter dirumah, puskesmas, panti jompo dan berbagai instansi lain yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan. Ranjang pasien ini memiliki beberapa fitur yang bisa diatur oleh perawat maupun keluarga pasien dengan mudah. Beberapa fitur itu diantaranya, tinggi yang bisa disesuaikan untuk seluruh bagian tempat tidur, kepala, dan kaki, sisi rel yang juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien, dan tombol elektronik untuk mengoperasikan tempat tidur dan perangkat elektronik lainnya.

Bagaimanakah asal mula hospital bed ini?

Dahulu, tempat tidur pasien ini dibuat layaknya tempat tidur biasa dengan kapasitas muatan hanya untuk satu orang. Tapi tempat tidur semacam ini memiliki banyak kekurangan bagi kenyamanan pasien. Pasien sering kesulitan mengangkat tubuhnya sendiri untuk sekedar bersandar atau bermaksud minum obat. Berbaring di tempat tidur seharian tentu membuat pasien merasa bosan. Selain itu tidur tanpa berganti posisi akan membuat sisi tubuh terasa pegal atau kesemutan bahkan tidak jarang terjadi kram.

Untuk itulah pada sekitar tahun 1815 atau 1825 di Inggris sebuah perusahaan pembuat matras bernama Andrew Mattew Bersaudara mematenkan sebuah produk baru yang diciptakan khusus untuk pasien rumah sakit. Tempat tidur ini dibuat dengan engsel agar perawat dan keluarga pasien dapat membantu pasien untuk menaik-turunkan ranjangnya. Penemuan tempat tidur pasien moderen dengan tombol pengatur baru ditemukan pada tahun 1945 dan terus dikembangkan fiturnya hingga dewasa ini termasuk usaha pengembangan tempat tidur pasien dengan toilet agar pasien tidak lagi menggunakan pispot untuk keperluan MCKnya.

images(20)

Tempat tidur pasien yang baik itu seperti apa ya?

1. Memiliki roda dibagian kakinya

Tempat tidur pasien harus dilengkapi roda kecil pada bagian kaki-kakinya. Tujuannya untuk mempermudah pergerakan guna memperlancar layanan kesehatan. Ranjang yang beroda memudahkan perawat untuk memindahkan pasien yang tidak bisa atau dilarang duduk di kursi roda. Pasien kadang perlu dipindahkan keruangan lain baik untuk keperluan pengecekan seperti pemeriksaan rontgen yang mewajibkan pasien untuk pindah ruangan. Adanya roda akan sangat membantu perawat menjalankan tugasnya dengan baik.

2. Engsel atau tombol pengontrol

Tempat tidur pasien juga harus dilengkapi dengan engsel atau elevator yang bisa digunakan untuk menaik-turunkan ranjang bagian atas maupun bagian bawah. Tempat tidur pasien moderen kini bahkan hanya menggunakan tombol pengontrol yang bisa ditekan dengan mudah oleh siapapun. Bahkan, pasien yang sudah dalam masa penyembuhan bahkan bisa menaik-turunkan sendiri tempat tidurnya meski tanpa bantuan perawat atau keluarga pasien. Posisi bagian atas yang naik akan memudahkan pasien ketika makan, atau mempermudah bernapas pada beberapa kasus pasien, atau keperluan lain. Sedangkan posisi bagian atas yang diturunkan kembali akan membuat pasien nyaman ketika tidur.

3. Side rail

Hospital bed biasanya dilengkapi juga dengan side rail dikedua sisinya yang berfungsi sebagai pelindung pasien. Side rail ini bisa dinaikkan dan juga bisa diturunkan sesuai dengan kebutuhan pasien. Side rail berfungsi melindungi pasien agar tidak jatuh dari tempat tidur apalagi jika pasiennya masih anak-anak atau balita. Side rail akan sangat membantu melindungi pasien karena bisa dinaikkan hingga ketinggian yang tidak akan bisa dilampaui anak berusia dibawah tiga tahun sehingga lebih terlindungi dari bahaya jatuh.

3. Bed Exit Alarm

Fitur ini akan mempermudah rumah sakit untuk mengetahui apakah sebuah ruangan atau adakah tempat tidur pasien yang kosong atau sudah ditinggalkan penghuninya. Bed exit alarm ini diletakkan diranjang tempat tidur pasien dan akan otomatis aktif ketika seseorang menempatinya. Kemudian ketika penghuninya sudah meninggalkan tempat tidur tersebut maka alarm itu akan memberikan tanda yang terhubung ke ruangan para suster dibagian administrasi.

4. Dapat berfungsi sebagai CPR

Ada beberapa ranjang pasien yang juga memiliki fungsi sebagai CPR dalam hal menjadi alas tempat pasien yang permuakaannya datar sebagai syarat meletakkan pasien untuk melakukan CPR. Ranjang ini akan mengempis sehingga permukaannya menjadi keras dan dapat digunakan sebagai alas tidur pasien yang akan menerima perlakuan teknik CPR.

5. Fungsi khusus

Beberapa rumah sakit canggih telah memiliki tempat tidur pasien dengan design khusus. Beda penyakit maka akan beda teknik penanganan termasuk pemberian tempat tidur. Seperti misalnya pasien yang mengalami cedera tulang belakang yang tidak bisa tidur dengan berbaring karena akan menambah luka pada punggung yang memang sudah cidera.

images(21)

Tapi ada beberapa hal yang juga menjadi hal negatif dari hospital bed ini. Meski kelebihan fitur-fiturnya sangat memudahkan dan menyamankan pasien, nyatanya ada beberapa hal yang harus juga diantisipasi oleh pihak rumah sakit, klinik, kesehatan, panti jompo, maupun penyedia layanan kesehatan lainnya yang menggunakan hospital bed ini. Diantaranya:

1. Harganya Mahal

Hospital bed yang kualitasnya baik apalagi ditambah dengan fitur-fitur istimewa seperti beberapa fitur yang sudah dijelaskan diatas maka harganya akan sangat mahal. Oleh karena itu, hospital bed dengan teknologi terbaik hanya bisa dibeli oleh rumah sakit-rumah sakit mahal. Sedangkan klinik kecil, praktek pribadi dokter, panti jompo, dan puskesmas hanya bisa membeli hospital bed standar yang tidak dilengkapi dengan fitur-fitur canggih dan teknologi terbaru. Bagi mereka mempunyai hospital bed yang bisa mencukupi semua pasien yang datang saja sudah untung. Tak perlu fitur canggih asalkan semua pasien bisa terlayani sesuai kebutuhannya.

2. Menyimpan Bahaya

Meski sudah memiliki side rail sebagai pengaman. Tapi, prakteknya side rail jarang digunakan. Hingga sering terjadi kasus pasien terutama pasien anak-anak terjatuh dari tempat tidur pasien ketika yang menjaganya lalai. Kesalahan memang bukan pada hospital bed tapi lebih kepada kurang perhatiannya petugas rumah sakit untuk mengingatkan pihak yang menjaga pasien. Selain itu juga, pernah terjadi kasus pasien terjepit oleh hospital bed karena engselnya lepas kendali atau terjadi kerusakan.

3. Menimbulkan efek samping

Pasien tentu tidak seperti kita yang sehat bisa bergerak kemana saja. Mereka harus berada diatas tempat tidur kecuali untuk keperluan MCK. Karena itu, mereka akan mengalami pegal-pegal karena tubuh yang kurang bergerak. Akibatnya badannya mudah sakit ketika bergerak sedikit lebih banyak.

Nah, itulah beberapa fitur hospital bed atau tempat tidur pasien yang kini sudah banyak ditawarkan sebagai fasilitas plus oleh sebuah rumah sakit, klinik, atau lembaga pelayanan kesehatan lainnya. Semoga teknologi semakin menambah fitur-fitur lain yang akan membuat pasien rumah sakit lebih merasa nyaman selama periode pengobatan.(Khp)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *