Rapid Test Narkoba : Cara Cepat dan Mudah Ketahui Keberadaan Narkoba Dalam Tubuh Anda

Test-Urine

Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan Terlarang) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) adalah suatu bahan atau zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (seperti pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Seperti yang telah kita ketahui selama ini bahwa di Indonesia jumlah pecandu narkoba masih saja tinggi. Mereka, para pecandu narkoba, awalnya mungkin hanya coba-coba saja ‘mencicipi’ barang haram ini, namun lama kelamaan mereka akan ketagihan dan pada akhirnya menjadi pecandu berat narkoba.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mengapa seseorang pada akhirnya memutuskan untuk mengkonsumsi narkoba, faktor-faktor tersebut diantaranya pengendalian diri yang lemah, kondisi kehidupan keluarga yang tak lagi harmonis (orang tua yang bercerai, orang tua menikah lagi, orang tua yang otoriter, ataupun orang tua yang terlalu sibuk), seseorang yang mengalami gangguan perilaku, kurang mendapatkan perhatian dari orang terdekat, seseorang yang tidak diterima di suatu kelompok, dan seseorang yang berteman dengan pemakai narkoba ataupun pengedar narkoba. Sebagian besar pecandu narkoba adalah generasi muda yang pada dasarnya mereka masih dalam proses pencarian jati diri. Karena dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut ditambah dengan kondisi mental yang masih labil, maka mereka pun pada akhirnya terjebak pada jalan yang keliru.

narkoba_artis

Walaupun pecandu narkoba sebagian besar adalah generasi muda, namun bukan berarti semua anak muda pernah ‘mencicipi’ barang haram ini. Untuk mengetahui apakah di dalam tubuh seseorang terdapat zat yang mengandung narkoba atau tidak biasanya dapat dilakukan dengan rapid test narkoba. Rapid test narkoba ini seringkali dilakukan ketika seseorang ingin melamar pekerjaan, karena semua insitusi ataupun perusahaan sangat tidak menginginkan calon karyawannya termasuk ke dalam salah satu dari pecandu narkoba.

Rapid test narkoba dapat dilakukan dimana saja baik di rumah sakit ataupun di laboratorium swasta. Rapid test narkoba dilakukan dengan mengambil bahan pemeriksaan yang dapat berupa urin, darah, rambut, ataupun keringat. Tetapi bahan pemeriksaan yang seringkali digunakan adalah urin karena urin dinilai lebih mudah dan lebih cepat untuk mendeteksi keberadaan narkoba dalam tubuh hanya dalam hitungan menit. Mengapa demikian? Jika narkoba masuk ke dalam tubuh maka tubuh menganggapnya sebagai benda asing, sama halnya ketika kita meminum obat. Di dalam tubuh narkoba akan dinetralisir di hati dan dibuang melalui ginjal kemudian masuk ke dalam urin. Atas dasar itulah urin dapat dijadikan bahan pemeriksaan untuk test narkoba.

Parameter Apa Saja Yang Diuji Saat Rapid Test Narkoba?

Sama halnya dengan test-test lainnya, dalam rapid test narkoba pun ada beberapa parameter yang diukur. Parameter-parameter tersebut tak lain adalah zat-zat yang masuk ke dalam golongan obat-obat terlarang. Berikut ini adalah beberapa parameter yang umumnya diukur saat test bebas narkoba:

1. Metamphetamine

Metamphetamine adalah narkoba berbentuk kristal putih yang merupakan senyawa stimulan semisintetis adiktif dan termasuk psikotropika golongan II. Metamphetamine juga dikenal dengan istilah shabu-shabu, ubas, SS, met, crank, chalk, atau speed. Metamphetamine merupakan salah satu jenis narkotika yang paling populer dan penyalahgunaannya sudah semakin meluas. Dalam mengkonsumsi narkotika jenis ini, pengguna biasanya menghirupnya (menyedot melalui hidung), menghisapnya, atau menyuntiknya dengan jarum. Efek dari penggunaan metamphetamine ini adalah perasaan senang dan euphoria, sedangkan pada dosis yang lebih tinggi akan mengakibatkan naiknya kewaspadaan serta dapat menekan rasa lelah.

methamphetamine

2. THC (Marijuana/Cannabis)

Marijuana merupakan daun dan pucuk dari bunga tanaman cannabis betina dan mengandung bahan psikoaktif delta-9 tertrahidrocanabinol (THC). Untuk mengkonsumsinya, tanaman ini biasanya dipotong, dikeringkan, kemudian digulung menyerupai rokok, dan dihisap. Dampak jangka pendek yang akan dirasakan oleh pengguna zat ini antara lain sulit berkonsetrasi, gangguan koordinasi, mata merah, dan mulut kering. Sedangkan efek jangka panjangnya adalah timbulnya penyakit pernapasan, mudah mengalami iritasi, ketidakseimbangan emosional, kurangnya motivasi, cemas, bahkan hingga schizophrenia pada pengguna dengan dosis tinggi.

Capture2

3. Cocaine

Cocaine (kokain) adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Cocaine merupakan alkaloid yang diperoleh dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan. Daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar, dan untuk memberikan efek euforia. Beberapa gejala yang ditimbulkan dari penggunaan cocaine diantaranya gelisah dan denyut nadi meningkat, euforia/rasa gembira berlebihan, banyak bicara dan kewaspadaan meningkat, kejang dan tekanan darah meningkat, berkeringat dan mudah berkelahi, penyumbatan pembuluh darah, serta distonia (kekakuan otot leher).

Cocaine

4. Opiates (Morphine)

Opiates berasal dari tumbuhan Papaver Somniforum (popi) yang merupakan sumber utama dari narkotika non sintesis. Golongan narkotika ini memiliki khasiat farmakologi untuk mengurangi atau mematikan rasa nyeri (analgesik). Beberapa jenis opiates yang sering disalahgunakan adalah heroin (putaw), kodein, morfin, dilaudid, dan candu.

article-2068652-0F03FE6B00000578-174_468x286

5. Benzodiazepines

Benzodiazepines adalah sekelompok obat golongan psikotropika yang memiliki efek menenangkan. Jika ditinjau dari segi farmakologisnya, benzodiazepines memiliki lima efek farmakologi, yaitu anxiolisis, sedasi, anti konvulsi, relaksasi otot melalui medula spinalis, dan amnesia retrograde. Benzodiazepines ini sebenarnya banyak digunakan untuk obat-obatan bagi penyakit yang dihubungkan dengan gangguan psikiatri dan non psikiatri seperti kesulitan tidur, penghilang kecemasan, sedasi sebelum proses operasi, untuk menghilangkan kejang pada epilepsi, dan juga pada spasme otot. Benzodiazepines yang terkandung dalam obat-obatan ini diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek, sedangkan untuk penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari.

What-Are-Benzodiazepines-676x400

6. Amphetamines (Shabu/Ekstasi)

Amphetamines atau shabu/ekstasi adalah salah satu jenis narkoba yang dibuat secara ilegal dalam bentuk tablet. Amphetamines akan mendorong tubuh untuk melakukan aktifitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Beberapa gejala yang dapat timbul akibat penggunaan amphetamines antara lain adalah kewaspadaan meningkat, bergairah, rasa senang, pupil mata melebar, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, susah tidur/insomnia, dehidrasi, serta hilangnya nafsu makan.

001151330

Nilai Ambang Batas Parameter Narkoba

Dalam suatu pemeriksaan bebas narkoba, paramater-parameter pemeriksaan tersebut tentunya memiliki nilai ambang batas masing-masing (cut off level). Nilai ambang batas inilah yang biasanya menjadi tolak ukur keberadaan kandungan zat-zat terlarang dalam tubuh seseorang. Berikut ini adalah nilai ambang batas untuk masing-masing parameter tersebut:

Capture

Nilai ambang batas (cut off level) ini merupakan acuan dari pengujian terhadap sampel urin. Jika kandungan parameter pengujian narkoba pada urin berada dibawah nilai ambang batas (cut off level) maka hasil test adalah negatif. Tetapi jika ternyata nilainya diatas cut off level maka diperlukan pengujian ulang sebelum dinyatakan positif menggunakan narkoba untuk jenis parameter tertentu.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Rapid Test Narkoba

Zat-zat yang termasuk dalam narkoba tentunya adalah zat terlarang yang jika dikonsumsi terus menerus akan menimbulkan efek ketagihan dan merusak kesehatan. Namun, beberapa parameter yang diujikan saat pemeriksaan narkoba sebenarnya juga bisa terkandung pada obat-obatan lainnya yang tidak terlarang dan banyak beredar di pasaran. Hal ini tentunya dapat mengganggu keabsahan test narkoba. Salah satu contoh jenis obat-obatan yang dapat mengandung zat-zat tertentu di atas adalah obat flu yang mengandung zat ephedrine. Zat ini bisa memberikan hasil positif pada bagian Amphetamines.

tes-urine

Walaupun banyak obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil test narkoba menjadi positif palsu (hasil test positif namun salah) tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan berbagai teknik laboratorium. Untuk mengantisipasi hasil pemeriksaan positif palsu maka sebelum pemeriksaan berlangsung sebaiknya Anda menuliskan terlebih dahulu semua obat yang dikonsumsi selama seminggu terakhir, terlebih jika kebetulan kondisi tubuh Anda sedang tidak sehat pada saat pemeriksaan sehingga harus rutin mengkonsumsi obat baik dari resep dokter maupun obat yang dibeli sendiri di apotek. Jika Anda sudah menginformasikan obat-obatan yang sedang dikonsumsi maka petugas pun akan mengerti.

Itulah ulasan mengenai rapid test narkoba. Jangan sampai Anda menjadi salah satu pecandu ataupun pengedar barang terlarang ini ya! Ingin membeli alat rapid test narkoba? Kunjungi saja website Medicalogy. Tersedia juga berbagai alat kesehatan lainnya dengan promo yang menarik serta beragam artikel kesehatan yang sangat informatif. (pf)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *