Teknik Memasang IV Kateter dengan Benar

images(27)

Menjadi petugas ruang Unit Gawat Darurat memang tidak semudah yang terlihat. Bagi para perawat atau dokter jaga yang sedang mendapat giliran tugas di ruang Unit Gawat Darurat atau UGD tentu sudah tahu prosedur-prosedur yang harus dilakukan ketika ada pasien yang masuk. Tapi, bagi yang masih baru maka perlu belajar lebih banyak lagi. Terlebih tentang menggunakan IV kateter atau lebih mudah disebut dengan jarum infus.

Memasang infus memang tidak semudah yang terlihat. Bahkan kita sering melihat perawat praktek dari sekolah-sekolah kesehatan masih belum mampu melakukan dengan baik cara memasukkan jarum infus atau IV kateter kedalam pembuluh darah pasien. Apalagi jika pasiennya masih anak-anak atau balita maka akan lebih sulit lagi menemukam pembuluh darahnya karena ukuran pembuluh darah itu masih sangat kecil. Perawat baru atau perawat praktek perlu belajar lebih banyak lagi tentang cara memasukkan jarum infus agar tidak terlalu lama dalam mencari pembuluh darahnya.

Kehati-hatian dan ketelitian serta teknik yang benar dan tepat sangat diperlukan dalam proses memasukkan jarum infus ini. Para perawat juga harus benar-benar mengetahui keadaan pasien yang sedang mereka tangani. Karena jika terlalu lama dalam proses pemasangan jarum suntik maka proses lain akan terhambat dan itu bisa menjadi penyebab keterlambatan penanganan oleh para dokter selanjutnya.

Kenapa harus memasang infus?

Infus menjadi hal yang utama dalam metodologi pengobatan moderen. Infus dipasang untuk mempermudah para dokter memasukkan cairan dari sari-sari makanan, menambah darah, atau memasukkan antibiotik kedalam tubuh pasien. Biasanya cairan itu dimasukkan dalam tabung kecil atau bisa juga disuntikkan kedalam saluran infus itu sendiri sehingga pasien tidak perlu meminum banyak tablet atau kapsul yang lebih banyak orang yang tidak menyukainya. Pasien juga tidak perlu menerima suntikan secara langsung kepermukaan kulitnya untuk mendapatkan obat.

Bagaimana cara memasang IV kateter yang baik itu?

images(23)

Kalau kamu sedang diinfus maka kamu akan merasakan bahwa suntikan pertama jarum infus itu adalah suntikan yang paling sakit. Tapi tenang saja, suntikan berikutnya akan terasa lebih ringan. Nah, kamu mau tahu bagaimana teknik pemasangan infus ini? Teknik ini akan memberimu pengetahuan bahwa ternyata memasang infus itu memang tidak mudah. Berita baiknya, sebenarnya semua orang bisa melakukan suntik infus atau IV kateter ini meski bukan seorang dokter atau perawat.

1. Persiapkan segala yang dibutuhkan

Meski memasang jarum infus merupakan tindakan ringan tapi tetap perlu persiapan matang. Bersihkan tanganmu, tangan harus higienis sebelum melakukan pemasangan jarum infus. Kamu perlu menyiapkan peralatan berupa sarung tangan higienis, jarum infus atau IV kateter, kantong berisi cairan infus, perban atau kain kasa, alkohol untuk membersihkan tangan pasien, gunting, serta wadah peralatan benda tajam.

2. Buat pasien merasa tenang

Perkenalkan dirimu dengan pasien yang akan kamu tangani. Ajak dia mengobrol tentang identitasnya. Lihat ekspresinya apakah dia tegang atau santai. Ceritakan padanya bahwa ini adalah prosedur awal pengobatan. Tanyakan padanya apakah dia pernah memiliki masalah pemasangan infus supaya kamu bisa mengira-ngira bagian mana yang paling mudah untuk dipasang infus. Jika pasien merasa tegang maka akan sulit bagi perawat untuk memasang infus. Karena pasien yang dalam keadaan tegang akan membuat pembuluh darahnya menyempit atau biasa disebut dengan vasokonstriksi.

3. Masukkan jarum infus kepembuluh darah

Infus biasanya dipasang dipunggung tangan, dibagian bawah tangan, atau bisa juga dibawah ketiak, dan ada juga yang memasang infusnya dibagian kaki. Pembuluh darah setiap pasien berbeda-beda. Pastikan pencahayaan yang cukup supaya kamu bisa melihat dengan jelas pembuluh darah pasienmu sebelum disuntik. Tanyakan riwayat pemasangan IV kateter sebelumnya untuk mempercepat proses pemasangan jarum infus.
Pasang tourniquet atau alat untuk menghentikan peredaran darah. Untuk menjaga supaya vena pilihan kamu tidak membengkak ketika jarum disisipkan, kamu perlu menerapkan tourniquet ke belakang arah batang tubuh IV kateter yang dimaksud. Misalnya, jika kamu akan memasukkan IV ke bagian tertentu dari bawah lengan bawah, kamu perlu menempatkan bagian tourniquet dari tempat pembuluh darah itu sampai lengan atas.
Jangan mengikat tourniquet yang terlalu ketat karena dapat menyebabkan memar, terutama pada orang tua. Itu memang harus ketat, tetapi jangan terlalu ketat sampai jarimu tidak dapat masuk ke bagian bawah ikatannya.

images(24)
Lakukan perabaan vena jika diperlukan. Jika kamu mengalami kesulitan menemukan pembuluh darah yang cocok, kamu dapat meraba kulit pasien dibagian tubuh yang akan ditusuk jarum IV kateter. Lakukan perabaan dengan jarimu ke arah vena, kemudian tekan ke bawah kulit di atasnya. Kamu harus merasa vena “mendorong kembali” tekanan yang kamu lakukan. Lanjutkan menekan pembuluh vena dengan gerakan memantul sekitar 20-30 kali. Dengan begini pembuluh vena akan tampak lebih besar sehingga mudah terlihat.

4. Siapkan tabung IV

Ambil tabung IV lalu gantung diatas menggunakan alat penggantung tabung infus biasanya berupa besi berdiri dan memiliki roda. Perhatikan tabung yang akan dipakai apakah ada gelembung didalamnya atau tidak. Jika ada maka hilangkan dulu gelembungnya. Memasukkan cairan infus yang bergelembung kepada pasien bisa berbahaya. Untuk itu hilangkan gelembungnya dengan mengeluarkannya dari kantong atau mengganti kantong cairan infus yang baru. Selanjutnya masukkan saluran infus hingga terhubung dengan kantong cairan infus lalu atur kecepatan tetesan cairan infus dan lihat perkembangannya.

5. Pilih IV kateter sesuai kebutuhan

IV kateter mempunyai berbagai ukuran yang berbeda. Ukuran anak-anak biasanya lebih kecil sesuai dengan kebutuhan cairan infus yang dimasukkan kedalam tubuh mereka. Sedangkan orang dewasa membutuhkan IV kateter yang lebih besar.

Ketidaksesuaian ukuran IV kateter akan berbahaya bagi pasien karena akan mengganggu jalannya peredaran darah. IV kateter orang dewasa lebih tebal semakin dewasa atau semakin besar tubuhnya semakin tebal IV kateter yang digunakan. Semakin kecil tubuhnya maka semakin tipis IV kateter yang digunakan. Hal ini akan berpengaruh pada arus fluida dari cairan infus yang dialirkan kepembuluh darah pasien.

6. Letakkan semua peralatan yang sudah digunakan

Jika sudah selesai memasang dan mengatur cairan infus. Lepaskan sarung tangan dan cuci tanganmu agar kembali steril. Cuci tanganmu setiap kali akan menyentuh pasien maupun sesudah menyentuh pasien, setelah melakukan prosedur tindakan baik operasi maupun tindakan penanganan dasar pada pasien, selain itu cuci tangan juga ketika akan berpindah kepasien selanjutnya, dan cuci tangan setelah berada disekitar pasien.

images(22)

Beberapa langkah diatas merupakan langkah memasang jarum infus atau IV kateter kedalam pembuluh darah vena pasien. Teknik awal pengobatan ini memang tidak begitu sulit tetapi juga tidak mudah. Perlu kesabaran dan ketelitian tingkat tinggi. Karena ini berhubungan dengan keselamatan pasien. Meski sulit, tapi teknik ini bisa dilakukan oleh siapa saja walaupun orang tersebut tidak memiliki backgroun pendidikan kesehatan. Tapi, teknik ini membutuhkan waktu yang cukup lama jika kamu masih amatiran karena menemukan pembuluh vena memang tidak mudah.(Khp)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *