Electrosurgical Device: Alat Bedah Multiguna

Kemajuan teknologi di era global tak henti-hentinya menyajikan kita berbagai macam temuan baru di segala jenis bidang. Bidang kesehatan tentunya bukanlah pengecualian. Salah satu alat kesehatan berbasis teknologi tinggi yang kini sudah mulai banyak digunakan adalah alat yang disebut dengan electrosurgical device atau alat bedah listrik. Electrosurgical device, seperti namanya, merupakan alat bantu proses operasi atau pembedahan yang bekerja dengan menggunakan energi listrik. Alat ini bekerja dengan beberapa macam fungsi, yang salah satu fungsi yang umum digunakan adalah sebagai pengganti pisau bedah pada proses pembedahan. Meskipun begitu, masih ada fungsi-fungsi lain dari electrosurgical device. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai electrosurgical device mari simak informasi dibawah ini!

Mekanisme kerja electrosurgical device

Electrosurgical device bekerja dengan menggunakan energi listrik terkontrol untuk mengaplikasikan panas pada jaringan tubuh manusia. Energi panas inilah yang kemudian bekerja untuk melakukan pengirisan atau penggumpalan (coagulation) jaringan. Alat bedah memancarkan arus listrik dalam frekuansi tinggi yang akan kemudian menimbulkan energi panas ketika arus  tersebut melewati jaringan tubuh.

Rangkaian listrik yang digunakan dalam electrosurgical device berbentuk rangkaian dipol, dimana terdapat dua elektroda yang memiliki kontak dengan jaringan tubuh. Dilihat dari pola sistem rangkaian listrik (electrical circuit) yang digunakan electrosurgical device ini biasanya dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu electrosurgical device monopolar dan bipolar.

electrosurgical device, alat bedah listrik

  1. Monopolar Electrosurgical device. Alat dengan rangkaian listrik model ini bekerja dengan cara menghantarkan arus listrik melalui  suatu elektroda aktif. Arus ini akan kemudian masuk ke dalam jaringan tubuh pasien yang menjadi target. Kemudian arus akan mengalir keluar kembali menuju suatu generator pad yang telah  dipasang di bagian lain dari tubuh pasien. Electrosurgical device monopolar ini apat dipakai untuk berbagai macam fungsi yang meliputi pemotongan (cut), pengeringan (dissecation), dan penghancuran (fulguration) jaringan target. Jenis electrosurgical device ini lebih banyak digunakan karena efektivitas dan ragam fungsinya, sehingga lebih mudah disesuaikan untuk berbagai macam prosedur medis.
  2. Bipolar Electrosurgical device. Dalam kelompok ini, electrosurgical device memiliki dua elektroda berbeda pada kedua ujung instrumen yang biasanya berbentuk seperti penjepit besi atau pinset. Pada alat dengan sistem rangkaian bipolar ini, arus listrik yang dihantarkan hanya akan mengalir pada jaringan tubuh yang berada diantara kedua ujung instrumen yang merupakan elektroda penghantar dan penerima arus listrik. Electrosurgical device dengan sistem bipolar biasanya menggunakan listrik dengan tegangan yang lebih rendah sehingga membutuhkan energi yang lebih rendah pula. Karena arus listrik hanya mengalir pada bagian kecil dari jaringan tubuh, alat ini memberikan tingkat kontrol yang lebih tinggi bagi pengguna alat. Hal ini membantu menurunkan kemungkinan kerusakan jaringan di sekitar jaringan target prosedur, meskipun di saat yang sama membuat pengaplikasian alat menjadi sangat terbatas dalam prosedur medis. Resiko jaringan yang terbakar (burns) menurun secara signifikanpada pembedahan listrik menggunakan alat dengan sistem bipolar. Selain itu aliran arus listrik terkontrol ini juga memungkinkan dilakukannya prosedur pembedahan listrik pada seorang pasien yang memiliki alat bantu jantung dalam tubuh mereka. Alat bantu jantung seperti defibrillator atau pemacu detak jantung (pace maker) akan terganggu oleh arus listrik yang melalui tubuh dari electrosurgical device dengan sistem monopolar.

Jenis gelombang listrik dan efeknya terhadap jaringan tubuh

electrosurgical-device-2

Electrosurgical device menggunakan gelombang listrik dengan frekuensi yang tinggi, yaitu berkisar pada 200.000 Hz. Gelombang listrik yang biasa kita temui sehari-hari memiliki frekuensi gelombang yang lebih rendah pada kisaran 60 Hz. Gelombang listrik dengan frekuensi rendah ini tidak diaplikasikan dalam prosedur medis karena memiliki resiko mengganggu sistem  saraf dan otor (neuromuscular) yang tinggi. Gelombang listrik pada frekuensi yang tinggi dapat mengalir melalui tubuh manusia dengan resiko stimulasi sistem saraf yang rendah.

Gelombang listrk yang digunakan dalam prosedur pembedahan listrik ini dapat dihantarkan dalam beberapa variasi berbeda bergantung pada tinggi rendahnya tegangan listrik yang digunakan. Generator pada electrosurgical device dapat menghasilkan jenis gelombang yang berbeda untuk menghasilkan efek yang berbeda pula terhadap jaringan tubuh manusia. Sebagai contoh, dengan menggunakan gelombang listrik yang konstan, energi panas akan dihasilkan dengan kecepatan tinggi sehingga ahli bedah dapat membentuk irisan pada jaringan. Hal ini terjadi melalui mekanisme penguapan (vaporization) jaringan. Ketika generator menghasilkan gelombang yang berselang-seling, energi panas yang dihasilkan oleh arus listrik akan lebih rendah. Gelombang listrik ini akan memberikan efek penggumpalan atau koagulasi pada jaringan target.

Disamping tipe gelombang listrik yang digunakan dalam prosedur, ada beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi efek dari arus listrik terhadap jaringan tubuh yang ditarget. Faktor-faktor tersebut diantaranya:

  1. Ukuran elektroda yang digunakan. Semakin kecil elektroda yang diguankan, arus listrik yang dihasilkan akan semakin terkonsentrasikan pada satu titik.
  2. Waktu. Semakin lama generator arus listrik diaktifkan, maka akan semakin tinggi pula energi panas yang dihasilkan. Semakin tinggi energi listrik yang dihasilkan, akan semakin lebar pula penyebaran energi panas pada jaringan tubuh sekitar.
  3. Pengaplikasian elektroda pada jaringan tubuh. Cara seorang ahli bedah mengaplikasikan elektroda ke jaringan tubuh yang di targetkan dapat menentukan apakah jaringan mengalami efek penguapan atau penggumpalan. Kontak langsung antara elektroda dengan jaringan akan memberikan efek kerapatan arus dan energi panas yang berbeda dengan ketika elektroda dan jaringan target tidak bersentuhan secara langsung.
  4. Jenis jaringan tubuh yang ditargetkan. Berbagai jaringan tubuh yang berbeda akan memiliki kemampuan hambatan listrik yang berbeda sehingga dapat mengalami efek respon yang berbeda pula pada prosedur pembedahan yang sama.

Resiko prosedur bedah listrik dan pencegahannya

electrosurgical-device

Mengingat penggunaan arus listrik dan energi panas pada pembedahan menggunakan electrosurgical device ini, tidaklah mengejutkan bahwa prosedur ini memiliki resiko sengatan listrik (electrical shock) dan luka bakar. Resiko luka bakar pada jaringan tubuh ini dapat disebabkan oleh arus listrik secara langsung ataupun energi panas yang dihasilkan. Resiko tersebut dapat diminimalisir dan dihindari dengan selalu memastikan bahwa electrosurgical device dalam kondisi yang baik dan petugas medis yang melaksanakan prosedur sudah terlatih untuk melakukan prosedur dengan baik. Selain itu, kebanyakan produsen dari electrosurgical device juga kini telah menambahkan sistem keamanan yang dapat memonitor, memberikan peringatan, bahkan mematikan alat secara langsung ketika kualitas elektroda telah menurun atau kontak antara elektroda dengan jaringan telah berlangsung terlalu lama.

Disamping resiko diatas, pada beberapa prosedur tertentu kontak antara energi panas dengan jaringan tubuh akan dapat membentuk asap yang mungkin mengandung senyawa kimia yang tidak diinginkan sebagai produk sampingan dari reaksi yang terjadi. Produk sampingan yang dihasilkan ini dapat menimbulkan resiko kesehatan bagi pasien dan petugas medis. Resiko ini dapat diminimalisir dengan sistem pembuangan asap yang sekarang telah banyak disertakan dalam electrosurgical device yang digunakan.

Prosedur pembedahan dengan menggunakan energi listrik kini telah sering digunakan oleh banyak ahli bedah di seluruh dunia. Aplikasi dari electrosurgical device ini sangat bervariasi mulai dari treatment perbaikan jaringan kulit yang bersifat kosmetik hingga penghancuran jaringan tumor yang dapat menyelamatkan nyawa pasien.

Jika anda tertarik untuk melengkapi perangkat kesehatan di klinik atau rumah sakit anda dengan electrosurgical device, silakan langsung saja mengunjungi Medicalogy. Dengan penawaran harga menarik, Medicalogy memberikan akses yang sangat mudah bagi anda untuk berbelanja alat-alat kesehatan tanpa harus repot pergi berkeliling. Klik Medicalogy, pesan, dan tunggu barang anda kami antar! (ummi)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *