Antiseptik vs Desinfektan

antiseptika-desinfektan

Antiseptik dan desinfektan. Kedua jenis benda ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda, bahkan anda menggunakan kedua jenis benda ini untuk melakukan kegiatan bersih-bersih. Namun, apakah anda tahu apa sebenarnya antiseptik dan desinfektan itu. Baik antiseptik maupun desinfektan keduanya memiliki aktivitas yang sama yaitu sama dapat membunuh atau mengeleminasi mikroorganisme yang kontak langsung dengan bahan ini secara cepat. Yang membedakan kedua jenis bahan ini adalah antiseptik digunkaa untuk menghilangkan bakteri atau mikroorganisme pada kulit manusia maupun hewan, sedangkan desinfektan digunakan untuk menghilangkan mikroorganisme atau bakter yang terdapat pada permukaan, lantai maupun benda tidak hidup lainnya.

Antiseptik

Antiseptik merupakan bahan kimia yang menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah terjadinya infeksi. Beberapa bahan kimia dapat digunakan baik sebagai antiseptik maupun desinfektan bergantung pada konsentrasi yang digunakan. Misalnya, larutan hidrogen peroksida 6% digunakan untuk membersihkan luka dan bila konsentrasinya lebih kuat (>30%) digunakan di industri sebagai pemutih atau agen pengoksidasi.

Antiseptik dapat diklasifikan menurut struktur kimianya. Beberapa golongan antiseptik yang biasa digunakan yaitu dari golongan alkohol seperti etil alkohol 70% dan isopropil alkohol 70%, golongan amonium kuartener (seperti benzalkonium klorida digunakan sebagai pengawet pada sediaan tetes mata), Klorheksidin dan golongan diguanida lain, pewarna bakteri, peroksida dan permanganat, turunan fenol terhalogenasi (misalnya triclosan, klorofenon yang biasa digunakan pada cairan atau sabun untuk pengobatan), turunan kuinolon dan golongan lain seperti larutan Burow’s (larutan alumunium asetat).

Desinfektan

Desinfektan merupakan bahan kimia yang dapat menghancurkan mikroorganisme yang ada pada objek yang tidak hidup. Meskipun desinfektan tidak selalu membunuh semua kuman dan mikroorganisme, namun desinfektan cocok digunakan di rumah sakit, klinik dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mendesinfeksi peralatan medis dari berbagai bentuk bakteri sebelum digunakan. Alkohol, aldehid (seperti orto-ftalaldehid), klorin, hidrogen peroksida, iodin dan larutan potasium permanganat merupakan bahan-bahan yang digunakan secara luas sebagai desinfektan. Selain itu, penggunaan fenol yang memiliki fungsi sebagai antibakteri juga digunakan sebagai desinfektan yang digunakan di rumah maupun di sabun cuci tangan.

Dari berbagai bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan, keseluruhannya memiliki perbedaan sifat dan penggunaan, namun semua jenis desinfektan tersebut harus terjamin kemanannya baik untuk benda yang didesinfeksi maupun yang mebersihkannya, non-korosif untuk benda-benda yang akan dibersihkan, non-toksik, aksinya cepat, mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan residu yang bersifat toksik dan harganya terjangkau.

Penggunaan Antiseptik

Antiseptik digunakan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme yang ada pada kulit dan membran mukus, selain itu dapat juga digunakan untuk mendesinfeksi dan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi pada area tertentu dan untuk meminimalisasi terjadinya infeksi pada pasien yang menderita luka ataupun luka bakar. Berikut adalah pemanfaatan antiseptik :

  • Pencuci tangan : Larutan klorheksidin glukonat dan povidon iodin sering digunakan pada hand scrub maupun hand rub di rumah sakit
  • Desinfeksi kulit sebelum operasi : digunakan untuk mengurangi jumlah flora pada kulit
  • Desinfeksi membran mukus : larutan irigasi antiseptik ini biasanya digunakan pada kandung kemih, uretra atau vagina untuk mengobati infeksi atau untuk membersihkan rongga sebelum kateterisasi.
  • Mencegah dan mengobati infeksi pada luka maupun luka bakar
  • Mengobati infeksi mulut dan tenggorokkan : dequalinium klorida mempunyai fungsi sebagai antibakteri dan antijamur, selain itu bahan ini juga merupakan bahan aktif yang digunakan pada sediaan lozenges antiseptik ternggorokkan.

Penggunaan Desinfektan

penggunaan-desinfektan

Waktu kontak dan konsentrasi dari desinfekstan merupakan dua faktor penting yang akan berpengaruh pada efek mengdesinfeksinya. Beberapa desinfeksi memang dapat bekerja efektif  dalam beberapa menit saja, tetapi waktu kontak yang direkomendasikan adalah sekitar 15 menit. Beda desinfektan beda pula cara kerjanya dalam membunuh mikroorganisme.

  • Golongan alkohol, etil atau isopropil alkohol dengan konsentrai 50-70% dapat digunakan untuk mendesinfeksi alat-alat laboratorium karena sifatnya yang mudah menguap.
  • Golongan aldehid, seperti formaldehid atau yang biasa digunakan adalah glutaraldehid yang dapat digunakan untuk mendesinfeksi kateter ataupun instrumen lain.
  • Golongan klorin merupakan desinfektan yang banyak tersedia dan sangat efektif. Salah satu contoh desinfektan berbahan dasar golongan klorin adalah hidrogen peroksida yang digunakan sebagai pemutih mempunyai efek pengoksidasi yang sangat kuat. Sifat pengoksidasi dari hidrogen peroksida menyebabkan dinding sel dan membran sel bakteri menjadi terganggu, protein bakteri kemudian menjadi hancur ataupun terjadi penggumpalan protein. Sodium hipoklorit digunakan untuk mendesinfeksi toilet, misalnya membunuh bakteri dalam beberapa detik. Sel bakteri tidak dapat merespon kerusakan yang terjadi cukup cepat dan menyebabkan sel bakteri menjadi terpisah dan akhirnya bakteri akan mati.
  • Golongan amonium kuartener, golongan ini pertama kali digunakan sebagai detergen, dan saat ini digunakan sebagai pembersih untuk permukaan yang keras.

Penggunaan desinfektan yang tidak sesuai misalnya waktu kontaknya yang terlalu cepat dapat berpengaruh pada hasilnya sehinga efek desinfeksinya menjadi berkurang.

 Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat menggunakan Antiseptik

Beberapa antiseptik terkadang dijual dalam konsentrasi yang tinggi, sehingga sebelum diaplikasikan ke kulit harus dicairkan terlebih dahulu. Produk antiseptik yang mengandung klorheksidin mungkin dapat menyebabkan rasa terbakar atau iritasi jika kontak dengan kulit yang mengalami dermatitis, sehingga penggunaannya harus berhati-hati.

Antiseptik yang anda beli di apotek tidak boleh digunakan lebih dari seminggu. Jika area yang diberi antiseptik tidak sembuh atau tidak mengalami perubahan maka berhenti menggunakan antiseptik dan segera periksa ke dokter. Jangan menggunakan antiseptik untuk mengobati luka akibat taerbakar sinar matahai ataupun infeksi pada kulit. Beberapa antiseptik dapat menyebabkan iritasi kulit dan menyebabakan alergi ika kontak pada kulit yang mengalami dermatitis.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat menggunakan desinfektan.

Pilihlah desinfektan yang sesuai dengan kebutuhan dan jika anda sensitif dengan bahan kimia maka anda dapat menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker karena kebanyakan desinfektan memiliki konsentrasi yang tinggi. Simpanlah desinfektan di tempat yang aman dan tidak mudah terjangkau oleh anak-anak, misalnya alkohol, jangan menyimpan alkohol dekat dengan sumber api karena sifat alkohol yag mudah terbakar. Jika desinfektan terkena bagian mata atau tidak sengaja tertelan maka segera periksa ke dokter.

Hal lain yang perlu diketahui terkait dengan antiseptik dan desinfektan yaitu keduanya harus memiliki spektrum yang luas dan memiliki aktifitas potensial pada kuman, dengan onset yang cepat dan efek yang berkepanjangan. Antiseptik tidak boleh menyebabkan toksik bagi jaringan dan tidak mengganggu penyembuhan. Desinfektan tidak boleh bersifat nondestruktif untuk permukaan yang diaplikasikan. Keduanya harus bisa didegradasi, tidak terakumulasi pada lingkungan, atau bereaksi dengan bahan kimia lain menghasilkan residu yang bersifat toksik.

Pada saat ini penggunaan antiseptik dan desinfektan digunakan secara ekstensif di rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lainnya, dimana kedua bahan-bahan ini dapat membantu menjaga lingkungan dan mencegah penyebaran bakteri dari satu orang ke orang lainnya. Selain di rumah sakit, antispetik dan desinfektan juga dapat digunakan di rumah dan disesuaikan dengan kebutuhan. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan terus update pengetahuan anda dengan website kesehatan medicalogy. (puj)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *