Inilah Reagen Laboratorium yang Sering Digunakan

Cairan Reagen Ini Juga Sangat Dibutuhkan  Laboratorium – Bagi anda yang akrab dengan kimia dan laboratorium pasti tidak asing lagi dengan istilah reagen, namun bagi orang lain istilah reagen mungkin masih asing. Reagen adalah salah satu cairan yang biasanya digunakan di laboratorium. Reagen laboratorium biasanya ditambahkan untuk melihat adanya reaksi kimia. Disamping istilah reagen ada juga istilah reaktan. Reaktan biasanya lebih ditujukan untuk zat khusus dalam proses kimia, dimana reaktan adalah zat yang dikonsumsi.

Reagen membantu zat yang dicampurkan membangun dan mengukur adanya reaksi kimia. Terdapat jenis-jenis reagen alami, beberapa diantaranya adalah collins reagen, fehling reagen, fenton reagen, grignard reagen serta millon reagen. Collins reagen merupakan reagen yang dipakai dalam membantu oksidasi berbagai zat kompleks dan alkohol. Fehling reagen merupakan larutan natrium hidroksida, kalium natrium tartat dan tembaga sulfat. Zat ini digunakan secara khusus untuk menguji kandungan gula dan akdehida dalam zat tertentu. Zat yang biasanya diuji salah satunya adalah urin. Fenton reagen merupakan reagen yang memiliki gaya analitis. Reagen ini digunakan membasmi sesutu yang bersifat alami atau bahan kimia organik. Bahan kimia organik atau alami tersebut seperti trichloroethylene dan tetrakloroetilena. Grignard reagen merupakan reagen yang digunakan untuk melihat respon campuran magnesium dan alkil. Hal ini dibutuhkan oleh hampir semua senyawa organik sebab ia akan membuat ikatan karbon-karbon untuk reaksi kimia tertentu. Millon reagen merupakan cairan reagen investigasi. Reagen ini digunakan dengan mencairkan logam merkuri dengan asam nitrat. Hasil dari reaksi kimia ini selanjutnya diturunkan menjadi suatu zat tertentu dimana kepadatannya bisa diatur. Zat jenis ini dimanfaatkan untuk mendeteksi larutan protein.

ilustrasi-bekerja-di-lab-kimia

Dalam prosesnya, reaksi kimia memerlukan dua hal yaitu katalis dan pelarut. Ketika reaksi telah terjadi katalis tidak akan berubah namun perlu mengubah waktu reaksi. Pelarut yang dimaksud adalah zat yang dapat mengurangi kepadatan dan menghasilkan jenis solusi. Reagen juga dimanfaatkan dalam analisis dan uji bahan kimia. Terdapat beberapa reagen yang biasanya berada di laboratorium, antara lain:

  • Air barit

Air barit biasanya digunakan untuk Reagensia CO2. Air barik bisa dibuat dengan mencampurkan 70 gr barit ke dalam satu liter air. Air sebelumnya didihkan baru dicampur dengan barit. Ketika telah dicampurkan, kocok hingga larutan jenuh. Langkah berikutnya adalah mengambil larutan yang jernih.

  • Air brom

Air brom dapat digunakan sebagai oksidator. Air brom dapat dibuat dengan memasukkan brom sebanyak 25 ml ke dalam 500 ml air. Secara hati-hati kocok campuran ini hingga menjadi larutan brom. Air brom cukup berbahaya, maka sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan air brom. Jika menyentuh tangan air brom bisa membakar kulit. Menggunakan sarung tangan dan mengerjakan di tempat terbuka akan membantu meningkatkan keamanan penggunaan air brom.

  • Air kanji

Air kanji dapat dijadikan reagensia yodium. Larutan air kanji bisa didapatkan dengan mencampurkan 2 gram amilum dan 0,01, kemudian menambahkan bahan ini dengan sedikit air dingin. Campuran tersebut selanjutnya diaduk hingga campuran berbentuk pasta. Pasta ini kemudian diencerkan dengan cara memasukkannya kedalam air mendidih. Larutan dibiarkan mendidih hingga beberapa menit. Langkah berikutnya adalah mendinginkan larutan kemudian bisa disimpan dalam botol reagen.

  • Aseto Orsin

Aseto Orsin dalam bidang biologi dapat digunakan sebagai pewarna kromosom. Larutan aseto orsin bisa diperoleh dengan melarutkan orsin sebesar 2,2 gram ke dalam 100 asam asetat glasial. Larutan ini perlu diencerkan dengan air sebelum digunakan. Sebesar 10 ml larutan ini dapat diencerkan dengan 12 ml air.

  • Biuret

Biuret merupakan reagensia yang digunakan untuk protein dan urea. Larutan ini dapat dibuat dengan mudah. Anda hanya perlu melarutkan 0,75 gram biuret dengan 1 liter NaOH2 M.

  • Aqua Regia

Aqua regia merupakan zat yang digunakan untuk melarutkan logam mulia. Aqua regia dapat diperoleh dengan mencampurkan tiga bagian pekat HCI dengan satu bagian pekat regia.

  • Molish

Molish biasanya dimanfaatkan untuk tes karbohidrat dan tes wol. Membuat molish terbilang mudah. Cukup dengan melarutkan alfanaftol sebesar 5 gram ke dalam kloroform atau alkohol sebanyak 100 ml.

  • Schwietzer

Schwietzer digunakan sebagai pelarut selulosa. Schwietzer bisa didapatkan dengan melarutkan sebesar 5 gram dengan 100 ml air. Larutan ini selanjutnya didihkan dan ditambahkan dengan larutan NaOH. Endapan selanjutnya disaring dan dicuci hingga bersih. Endapan ini bisa dilarutkan dengan sedikit larutan amonia 4 M.

 

 

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *