Jam Kerja dan Gaji Tidak Sesuai, Ribuan Dokter Muda di Inggris Melakukan Aksi Mogok

aksi mogok

Aksi mogok yang dilakukan oleh dokter muda ini akan menjadi demonstrasi pertama dalam 40 tahun belakangan. Minggu depan, British Medical Association (BMA) berencana melaksanakan aksi tersebut selama 24 jam, pada tanggal 12 Januari 2016 pukul 08.00. Selama aksi mogok ini, dokter muda hanya akan memberikan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. Hal ini juga akan berakibat terhadap jumlah jadwal operasi yang akan berkurang.

Aksi yang akan dilakukan para dokter muda di Inggris ini merupakan bentuk protes dari gagalnya negosiasi tentang pemecahan masalah dengan pemerintah. BMA mengkritik kontrak yang tidak memperhatikan tentang perlindungan yang pantas pada dokter yang sudah bekerja dalam waktu yang panjang. Kontrak ini mengenai jam kerja dan gaji yang diterima oleh dokter muda.

Aksi ini yang merupakan aksi pertama setelah November 1975 melibatkan 45.000 dokter muda. Mogok yang sudah direncakan sejak awal Desember, ditunda untuk melakukan negosiasi lanjut mengenai kontrak pekerja baru. Namun, negosiasi tersebut tidak menghasilkan sebuah solusi. “Pemerintah menyatakan untuk menghentikan proses ini, yang berarti menolak penawaran kami untuk bernegosiasi lebih lanjut dan tidak akan mengubah keputusan setelah negosiasi yang sudah dilakukan,” kata dr. Mark Porter, kepala BMA.

Aksi mogok berikutnya direncanakan pada tanggal 26 Januari 2016 yang akan dilakukan selama 48 jam dimulai pukul 08.00. Instalasi Gawat Darurat masih memberikan pelayanan oleh dokter muda. Selain itu, aksi tersebut juga akan dilakukan pada tanggal 10 Februari pada pukul 08.00 hingga 17.00. Dokter muda sama sekali tidak melakukan pelayanan pada jam tersebut.

Jeremy Hunt, Menteri Kesehatan berkata,”Prioritas utama kami adalah keselamatan para pasien dan memastikan Pelayanan Kesehatan Nasional memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi 7 hari dalam seminggu. Dan kita tahu bahwa dokter juga menginginkan hal yang sama, jadi sangatlah mengecewakan jika BMA memilih untuk mengambil langkah ini yang tidak membantu pihak manapun.”

Hal yang serupa juga dialami dokter – dokter di Indonesia. Adanya sistem BPJS berakibat pada berkurangnya kesejahteraan para dokter Indonesia. Dengan dasar meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kebijakan dalam bidang kesehatan dianggap merugikan pihak tertentu yakni para dokter di Indonesia.

Update terus informasi kesehatan terkini di www.medicalogy.com (ds)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *