Yuk, Buang Limbah Medis dengan Benar!

limbah medisObat dan alat kesehatan tentunya mengambil peran dalam kehidupan manusia. Ketika mereka tidak lagi digunakan adalah penting untuk membuangnya dengan benar guna mengurangi potensi berbahaya yang dapat ditimbulkan. Tidak hanya obat yang sudah tidak terpakai atau kadaluarsa, tetapi juga bahan medis sekali pakai seperti kassa, tissue, dan jarum suntik. Limbah medis dinilai berbahaya karena mampu menularkan penyakit. Sebagai contoh, jarum suntik bekas mengandung pelbagai penyakit seperti HIV/AIDS, demam berdarah, atau hepatitis A, B, dan C. Hal ini sangat membahayakan bagi orang yang mungkin tertusuk atau bahkan tidak tahu bahwa jarum yang ia gunakan harusnya sudah dibuang.

Menanggulangi hal tersebut, tenaga medis memilih menggunakan safety box untuk menyimpan secara khusus jarum suntik sebelum dipindahkan ke tempat berikutnya. Safety box merupakan wadah yang tahan tusukan sehingga dapat memastikan jarum yang telah digunakan tersimpan dengan aman. Seorang pasien diabetes misalnya, penggunaan rutin insulin pen harus mengganti jarum suntik yang ia gunakan setiap kali pemakaian. Sama hal nya pada pasien yang secara mandiri melakukan pengukuran kadar gula darah, kolesterol, ataupun asam urat dengan menggunakan alat tes darah, perlu membuang limbah jarum suntik yang ia gunakan setiap kali melakukan cek darah. Selain penggunaan safety box, kini memusnakan jarum suntik dapat menggunakan needle destroyer yang memberikan solusi praktis, aman dan hemat dalam penganggulangan limbah jarum suntik.

Kecenderungan pasien hanya mengonsumsi obat ketika gejala menyerang, menjadi alasan banyak obat yang tidak terpakai dalam satu kali pengobatan. Ada beberapa pengobatan yang memang ditujukan untuk mengatasi gejala saja, seperti halnya demam, batuk, sakit kepala, sakit perut, mual muntah, sulit BAB dan penyakit ringan lainnya. Pada kasus ini, banyak pasien yang tidak mengetahui dan menyadari cara membuang sisa obat yang mereka gunakan. Setelah mencapai tanggal kadaluarsa atau mengalami perubahan warna, bau dan rasa, obat perlu dibuang dengan cara yang tepat.

Obat berbentuk tablet atau pil harus digerus terlebih dahulu kemudian dikubur atau dicampur dengan tanah dalam wadah plastik. Obat-obat berbentuk cairan seperti sirup atau emulsi, dapat dibuang dalam wastafel atau kloset. Sedangkan obat jenis salep, gel, dan krim harus dikeluarkan dari wadah pot atau tubnya. Kemudian, limbah obat tersebut dicampur dengan tanah dan dimasukkan ke plastik. Apabila terdapat label atau wadah obat yang masih mencantumkan identitas pasien, maka informasi tersebut harus dihilangkan. Salah satunya dengan cara mencoret dengan spidol hingga tulisan dapat tertutupi. Kemudian botol kosong atau plastik wadah tersebut dapat dibuang ke tempat sampah limbah untuk memastikan obat atau wadahnya tidak digunakan lagi. Limbah medis tersebut kemudian dapat dikumpulkan untuk diserahkan ke puskesmas, klinik ataupun rumah sakit terdekat. Layanan kesehatan yang memiliki insenerator dapat melakukan pemusnahan limbah medis tersebut. Apabila tidak, maka akan diserahkan pada pihak ketiga untuk dilakukan tahap pemusnahan yakni pengelola limbah medis yang mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kesadaran tentang pentingnya membuang limbah medis dengan benar merupakan langkah sinergis antara tenaga kesehatan dan juga pasien. Apabila kamu memiliki sampah medis kamu dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Menghilangkan semua informasi pasien dalam wadah obat,
  2. Menghancurkan bentuk utama obat/alat kesehatan; yakni dengan menggerus obat berbentuk tablet atau pil dan menghancurkan jarum suntik dengan needle destroyer,
  3. Menyimpan limbah medis di safety box atau tempat sampah medis,
  4. Apabila sudah terkumpul, dapat diserahkan ke pihak ketiga seperti klinik, puskesmas, rumah sakit, atau lembaga pegelola limbah medis.

Pentingnya menjaga kesehatan diri perlu diselaraskan dengan turut menjaga keselamatan orang lain. Disisi lain, sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masih dalam tahap pengembangan. Hal ini mengakibatkan tidak seluruh lini kesehatan dapat menanggulangi limbah medisnya secara mandiri. Namun, penting halnya untuk memulai kesadaran tersebut dari diri sendiri. Bertanggung jawab atas obat, bahan medis habis pakai, ataupun alat kesehatan yang kita gunakan, tentunya akan berdampak dimasa mendatang.

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *