Perbedaan Defibrillator dengan Implan Jantung

Perbedaan Defibrillator dengan Implan Jantung – Gagal jantung, penyakit jantung, dan cacat pada jantung dapat mengancam nyawa manusia, penyakit ini juga merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi didunia. Untuk mengurangi resiko kematian karena penyakit jantung ada beberapa pertolongan yang dapat dilakukan dengan mengunakan alat Defibrillator atau dengan Implan Jantung. Kedua cara ini sama-sama dapat mengurangi resiko kematian pada penyakit jantung tapi tahukah anda jika kedua cara ini memiliki sistem dan prosedur yang berbeda, berikut adalah perbedaan Defibrillator dengan implan jantung

  1. Defibrillator

Defibrillator adalah alat pertolongan untuk orang yang mengalami serangan jantung dengan cara memberikan kejutan listrik yang teratur untuk mengembalikan denyut jantung yang normal, sehingga  memungkinkan timbulnya kembali aktifitas jantung yang terkoordinir. Defibrilator menghantarkan arus elektrik kejantung untuk me-restart otot akibat vf atau bentuk lain dari aritmia. Alat ini biasanya dilakukan pada area dibawah tulang selangka atau daerah perut.  Defribillator bisa dugunakan dengan memberikan gel elektrolit pada permukaan elektroda dengan energi yang diberikan berkisar antara 50-400 joules. Pemberian Defibrillator dapat dilakukan dengan cara singkronisasi atau asinkronisasi posisi elektroda (paddle) dapat diletakan pada posisi anterior-anterior (apex-sternum) atau posterior – anterior. Pada saat pemberian Defibrillator hindari bersentuhan antara pengguna alat dengan pasien. Defibrillator memiliki trafo berkekuatan besar dan pada sekundernya terdapat penyearah dan capastor. Penyearah ini akan mengisi energi listrik pada kapasitor, besarnya energi listrik akan dikontrol oleh mikrokontrol. Pada saat discharge (pemberian ) energi pada pasien dengan menekan switch yang berada pada ujung electroda. Bila memilih jenis sinkron dapat dilakukan dengan menekan key board sinkron.

Pada Prinsipnya prosedur pengoperasian defibrillator dibagi dalam tiga tahap yaitu:

  1. Pemilihan besarnya energi dan mode pengoperasian
  2. Pengisian energi( charge) pada kapasitor
  3. Pembuangan energi dari kapasitor kepasien (discharge)

Sedangkan sistem operasional dari defibrillator sebagai berikut:

  1. Pertama-tama ambil paddles dari sisi samping alat
  2. Pastikan Defibrillator dalam keadaan kering
  3. Beri krim pada permukaan paddle
  4. Tempelkan paddle pada pasien diposisi apeks dan sternum
  5. Tekan tombol energy
  6. Lakukan pengisian dengan menekan satu tombol pada paddle, lalu proses pengisian dapat dilihat di monitor
  7. Jangan sentuh pasien pada saat mengunakan Defibrillator
  8. Setelah proses pengisian selesai maka akan terdengar suara “beep” pada display muncul tulisan “ Defibrillator Ready” dan pada tombol paddle akan menyala
  9. Selanjutnya tekan paddle agak menekan ke tengkorak
  10. Untuk pengosongan tekan kedua tombol pada paddle secara bersamaan
  11. Lihat pada monitor
  12. Setelah selesai pilih switch pada tombol energy hingga menunjukan angka 0
  13. Lalu tekan tombol power

Lifeline_View_(Defibtech)Selama terapi defibrillator ini  ada yang harus diperhatikan yaitu: Pasien harus tidak ada kontak dengan orang lain, Tidak ada kontak dengan barang berbahan metal atau konduktor, Saat paddle kontak langsung atau bersentuhan dengan pasien, pastikan juga paddle tidak terhubung dengan barang yang terbuat dari  metal, Selain itu pastikan dada pasien kering karena dialiri arus yang besar, kemungkinan terjadi luka bakar oleh karena itu pastikan peletakan paddle yang tepat. Pertolongan dengan mengunakan alat Defibrillator ini dilakukan secara eksternal atau dari luar tubuh sehingga tidak memerlukan operasi dan prosedurnya tidak memakan waktu lama sampai berjam-jam.

  1. Implan Jantung

 335321009-Hello-Sehat-1024x706-1024x706Berbeda dengan Defibrillator Implan jantung dilakukan dengan cara operasi dirumah sakit dengan obat bius pada umum. Prosedurnya memakan waktu sekitar beberapa jam dan anda akan menginap dirumah sakit untuk diawasi. Waktu pemulihan cukup singkat anda mungkin mangalami rasa sakit pada daerah sayatan selama beberapa hari. Risiko dalam melakukan implan jantung biasanya rendah yang meliputi :Pembengkakan atau memar pada bagian sayatan,Infeksi , kerusakan pada pembuluh darah atau saraf, dan Mengempisnya paru-paru. Implan jantung  dapat memperbaiki kondisi jantung tertentu untuk jangka panjang, atau bisa bertindak sebagai transisi antara penanganan yang lebih serius, seperti transplantasi. Perkiraan harganya sekitar 395 juta atau lebih. Namun nilai alat dianggap tak ternilai karena dapat menyelamatkan nyawa anda. Sebuah implan  adalah suatu peralatan medis yang dibuat untuk mengantikan struktur dan fungsi suatu bagian biologis. Biasanya untuk jantung implan mengandung perangkat elektronik seperti jantung buatan.

 Untuk membeli alat defibrillator anda bisa berbelanja online di toko kami yakni medicalogy. Segeralah menjadi langganan di toko online kami dan nikmati promonya.

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami