Peran Ayah Ternyata Sangat Penting untuk Kesehatan Bayi, Ini Penjelasannya!

daddy-feeding

Peran ayah untuk kesehatan bayi, bisakah kita menyebutkannya secara langsung? Selama ini, sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan, kelahiran, dan kondisi bayi selalu erat kaitannya dengan wanita. Wanita dituntut untuk menjadi pribadi yang lebih sehat ketika hamil agar sang buah hati nyaman dan sehat berada di dalam rahimnya. Wanita sebaiknya tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, serta melengkapi segala kebutuhan gizi ketika sedang hamil, agar janin yang dikandungnya senantiasa sehat. Banyak sekali penelitian yang hanya berfokus pada masalah genetik dan kebiasaan ibu sebagai penentu kondisi genetik bayi.

Dewasa ini, nampaknya kondisi ibu bukanlah satu-satunya penentu kondisi genetik bayi. Seperti yang telah diketahui bertahun-tahun lamanya, seorang anak merupakan kombinasi genetik dari kedua orang tuanya, dimana ibu menyumbang separuh kromosom untuk anaknya dan ayah menyumbang separuh. Karena seorang anak mendapatkan baik kromosom  ibu maupun ayahnya, maka ia akan mendapat warisan genetik dari ibu dan juga ayahnya.

“Ibu menyumbang separuh kromosom untuk anaknya dan Ayah menyumbang separuh”

Berikut kita lihat faktor-faktor apa saja yang diturunkan ayah kepada anaknya :

Kebiasaan Ayah akan Menurun ke Anaknya
like father like son (1)

Tentunya Anda pernah mendengar istilah “Like Father, Like Son”, seperti itulah adanya. Secara genetika, gen Ayah akan turun kepada anaknya dan beberapa sifat Ayah akan nampak pada anaknya. Sebuah penelitian dari Pusat Medis di Universitas Georgetown, Washington mengungkapkan bahwa ayah turut memiliki peran yang besar terhadap kesehatan anaknya bahkan sebelum anak itu dilahirkan dengan cara menurunkan kondisi genetik tertentu. Apabila seorang Ayah memiliki kebiasaan tertentu seperti merokok dan mengonsumsi alkohol, hal tersebut dapat berpengaruh pada kondisi bayi yang dikandung oleh istrinya, sekalipun istrinya tidak mengonsumsi alkohol ataupun merokok. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Pada dasarnya, manusia dirancang sebagai makhluk yang adaptif, baik secara sosial maupun secara genetik. Di sepanjang hidupnya, manusia akan mendapatkan banyak paparan dari lingkungan sekitarnya, seperti polusi, sinar matahari, zat-zat kimia yang terdapat pada makanan, minuman, pengharum ruangan, termasuk stress psikologis, dan berbagai paparan lainnya. Tubuh manusia yang adaptif akan merespon paparan tersebut dengan memodifikasi genetiknya agar manusia memiliki pengaturan yang sesuai dengan kondisi di sekitarnya tersebut. Hal itu yang dinamakan epigenetik. Epigenetik ini dapat diturunkan ke keturunan selanjutnya, sehingga seorang ayah yang obesitas, yang gennya sudah termodifikasi, kemungkinan besar akan menurunkan gen yang sudah termodifikasi kepada anaknya sehingga anaknya menjadi obesitas. Peran ayah untuk kesehatan bayi sudah dimulai sejak bayi dalam proses kandungan.

Usia Ayah Mempengaruhi Kualitas Genetik Anak

Selanjutnya, penelitian tersebut juga membahas mengenai faktor apa sajakah dari ayah yang dapat mempengaruhi kualitas genetik seorang anak, di antaranya adalah umur ayah, diet, konsumsi alkohol, dan stress psikologis seorang ayah.

dad on son

Peran ayah untuk kesehatan bayi sangat penting termasuk usia ayah ketika memiliki bayi. Umur ayah dapat mempengaruhi kualitas genetik seorang anak. Penelitian dari Universitas Georgetown itu mengungkapkan bahwa anak yang lahir ketika Ayah mereka berusia 40 tahun atau lebih memiliki risiko lebih besar untuk menderita autisme, skizofrenia, dan cacat lahir dibandingkan dengan mereka yang memiliki ayah berusia 30 tahun atau lebih muda. Hal ini dapat terjadi karena seiring bertambahnya umur seseorang, semakin turun kualitas pengecekan genetik yang dilakukan oleh tubuh. Sel-sel di dalam tubuh kita harus membelah agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik, begitupun sel sperma. Saat pembelahan sel, terdapat penyalinan genetik yang bisa saja terdapat kesalahan, namun tubuh memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan memperbaikinya sebelum sel selesai membelah. Ketika tubuh menua, kemampuan itu berkurang sehingga bisa saja terjadi kesalahan genetik pada sel sperma yang dihasilkan, sehingga hal itu menyebabkan autisme, skizofrenia, atau cacat lahir yang lain. Selain umur, rokok juga dapat menghasilkan kelainan genetik dengan cara mengubah bentuk sperma dan struktur DNA yang ada pada sperma.

Diet Ayah juga Mempengaruhi Kualitas Genetik Anak

Diet ayah juga berpengaruh terhadap kualitas genetik seorang anak. Seorang ayah dengan diet yang lebih sedikit di masa mudanya, dapat menurunkan risiko anak untuk terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2, sementara ayah yang obesitas dan mengonsumsi diet yang tidak sehat sedari muda, dapat menurunkan kondisi obesitasnya dan dapat meningkatkan risiko anak untuk terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2.

Konsumsi Alkohol Ayah

can-i-drink-alcohol-sl

Bila Anda berencana untuk mempunyai anak, sebaiknya hindarilah konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol seorang ayah dapat membuat seorang anak menderita Fetal Alcohol Syndrome (Sindrom Alkohol Janin) yang berpengaruh pada berat badan lahir anak yang rendah, gangguan perkembangan otak, dan kemampuan kognitif yang rendah.

BACA JUGA : Cara Ampuh Perawatan Ingus Bayi

Bukan hanya ayah, ibu pun sebaiknya menghindari alkohol, Fetal Alcohol Syndrome sering terjadi pada anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan, namun penelitian dari Universitas Georgetown ini mengungkapkan bahwa seorang ayah dengan konsumsi alkohol tinggi dapat menyebabkan kondisi ini sekalipun sang ibu tidak mengonsumsi alkohol sebelum atau saat hamil.

Stress Psikologis Ayah

Stress Man

Stress psikologis seorang ayah, menurut penelitian, juga dapat mempengaruhi perilaku seorang anak ketika beranjak besar. Ayah dengan tingkat stress psikologis yang tinggi dapat memiliki anak dengan gangguan perilaku.

Penelitian dari Universitas Georgetown ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya peran kedua orang tua untuk seorang anak, baik secara psikososial maupun secara genetik. Karena seorang anak merupakan buah cinta sepasang laki-laki dan perempuan, maka keduanya harus berperan aktif dalam merawat kesehatan sang anak. Penelitian ini juga mengingatkan bahwa hidup sehat harus dimulai sedari muda dan bagi mereka yang sedang merencanakan untuk memiliki anak, hendaklah menjaga kesehatan dan gaya hidupnya, karena apa yang kita proses sekarang bisa menjadi dampak bagi keturunan-keturunan kita. Jadi peran Ayah untuk kesehatan bayi tentu perlu kita jaga dengan baik. (ad)

Sayangi anak Anda, beli perlengkapannya KLIK DI SINI.

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *