Mengenali dan Memilih Kantung Darah

Seringkali kita melihat kegiatan donor darah di berbagai tempat. Baik saat bakti sosial, di mal, rumah sakit, dan tempat umum lainnya. Banyak pula dari kita yang secara rutin menjadi pendonor. Darah kita akan di ambil lalu disimpan dalam kantung darah. Selain itu, pada saat berada di rumah sakit jika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah pasti  akan dilakukan transfusi darah melalui kantung darah.

Pernahkah Anda bertanya, mengapa darah harus disimpan dalam kantung tersebut ? Mengapa juga ada kantung yang berbeda-beda ?

Secara umum, kantung darah dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan sistemnya.

  1. Single Blood Bag

single-blood-bag-250x250

Kantung darah tunggal ini digunakan untuk menyimpan darah jenis whole blood atau darah lengkap, artinya di dalam darah tersebut mengandung komponen sel darah beserta cairan plasmanya. Ada sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), juga trombosit. Darah lengkap ini disimpan pada suhu 4 ± 2 oC. Karena leukosit dan trombosit tidak dapat bertahan lama pada suhu penyimpanan tersebut, makan secara fungsional isi darah lengkap terdiri atas sel darah merah dan plasma. Di dalam kantung ini mengandung anti koagulan CPDA-1 yang berguna mencegah terjadinya penggumpalan pada darah dalam kantung.

Secara umum, darah lengkap dapat digunakan untuk :

  • Pendarahan akut (dengan kehilangan darah >30 – 40% total volume darah tubuh)
  • Transfusi darah (contohnya pada pasien gagal hati parah, koreksi anemia, dan krisis hemolitik pada anemia bulan sabit.)
  • Kondisi emergensi

Sedangkan untuk kondisi lainnya, lebih sering menggunakan blood bag yang telah diolah sesuai komponen yang dibutuhkan.

  1. Double Blood Bag

Seperti namanya, double blood bag terdiri atas 2 kantung darah, 1 kantung yang lebih besar disebut sebagai kantung primer, dan 1 kantung lainnya yang lebih kecil disebut sebagai kantung satelit. Kantung satelit merupakan kantung yang terhubung dengan slang dalam sistem tertutup dengan kantung utama. Dalam kantung darah utama juga mengandung anti koagulan CPDA-1. Kegunaan kedua kantung darah ini adalah untuk memisahkan darah lengkap menjadi 2 buah komponen, yaitu komponen plasma dan komponen sel darah merah pekat (packed red cells).  Dalam sel darah merah pekat mengandung nilai hematocrit sebesar 70%. Kegunaan penggunaan sel darah merah pekat ini adalah untuk meningkatkan jumlah eritrosit, sehingga mengurangi volume transfuse yang diperlukan. Penggunaan sel darah merah pekat memungkinkan dilakukannya transfuse cocok serasi tidak identic ABO pada keadaan darurat yang membutuhkan transfusi darah segera.

double blood bag

Berikut ini merupakan cara melakukan pemisahan komponen darah menggunakan double blood bag :

  • Pertama, identifikasi kantung utama (nomor kantung, golongan darah, tanggal pengambilan, tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa, jenis komponen darah, suhu simpan, volume, dan petugas.
  • Darah didiamkan dengan posisi tegak selama 24 jam.
  • Setelah 24 jam, sel darah merah akan mengendap pada dasar kantung. Letakkan kantung pada plasma ekstraktor secara perlahan agar tidak kembali tercampur.
  • Jepit slang penghubung dengan klem lalu buka click tip antara kantung utama dan kantung satelit.
  • Buka klem sehingga plasma mengalir ke dalam kantung satelit. Pada kantung utama tersisa sel darah merah pekat ± 2 cm dari permukaan.
  • Jepit kembali selang penghubung dengan klem lalu di ikat. Lalu, lepaskan kantung utama dari kantung satelit.
  • Sel darah merah pekat dan plasma disimpan dalam blood refrigerator. Plasma harus digunakan sebelum 6 jam.
  1. Triple Blood Bag

triple blood bag

Kantung darah jenis ini digunakan untuk memisahkan darah lengkap menjadi 3 buah komponen, yaitu :

  • Sel darah merah pekat (packed red cells-PRC), trombosit pekat (thrombocyte concentrate), dan fresh frozen plasma (FFP) / plasma cair (liquid plasma) .
  • PRC, buffy coat (BC), dan liquid plasma / FFP.
  • PRC, Anti hemophilia faktor (cryopresipitate), dan plasma cair (liquid plasma). Cryopresipitate adalan fresh frozen plasma yang mengandung konsentrat dari F.VIII ,dan faktor pembekuan darah lainnya. Dilakukan pembekuan pada suhu -30oC selama 4-6 jam, lalu dinaikkan menjadi  4oC

Pemisahan darah lengkap menjadi komponen-komponen tersebut dilakukan dengan sentrifugasi dan metode sesuai komponen yang diinginkan.

Pada triple blood bag terdiri atas 1 kantung utama dan 2 kantung satelit. Terdapat 2 jenis antikoagulan yang dapat digunakan, yaitu CPDA-1 dan CPD-SAGM. Jika menggunakan anti koagulan CPDA-1 maka hanya terdapat pada kantung darah utama. CPDA-1 dapat memelihara darah lengkap atau PRC selama 35 hari. Sedangkan, pada CPD-SAGM, terdiri atas anti koagulan CPD di kantung utama, dan antikoagulan SAGM (saline-adenine-glucose-manitol)  di kantung satelit 1, dan tidak terdapat anti koagulan pada kantung satelit 2. Pada kantung satelit 2 ini digunakan untuk mengkonservasi platelet yang dapat bertahan hingga 5 hari. Dengan anti koagulan SAGM maka sel darah merah dapat dipertahankan hingga 42 hari.

  1. Quadraple Blood Bag

Kantung darah quadraple memiliki 4 buah kantung, yaitu 1 kantung utama dan 3 buah kantung satelit. Sama seperti double blood bag dan triple blood bag, keempat kantung darah ini juga digunakan untuk memisahkan darah lengkap menjadi 4 buah komponen, yaitu packed red cells (PRC), supernatant liquid (platelet poor plasma), platelet dan juga plasma. Pemisahan komponen-komponen ini melalui proses sentrigugasi dan ekstraksi. Anti koagulan yang digunakan bisa CPDA-1 di kantung utama dan tidak terdapat anti koagulan di ketiga kantung satelit atau CPD-SAGM, dengan pembagian anti koagulan CPD di kantung utama, SAGM di 1 kantung lain, dan 2 kantung satelit  kosong.

Blood-Bag-System-Quadruple

Setelah mengetahui berbagai jenis kantung darah, kita pun perlu mengetahui bagaimana cara melakukan penyimpanan kantung tersebut. Langkah pertama dan sangat penting untuk dilakukan adalah melakukan penulisan identitas kantung darah. Pada setiap kantung darah akan diberikan label keterangan sesuai dengan isi dari kantung tersebut. Keterangan yang dituliskan harus jelas, mudah terbaca, dan bersifat permanen. Keterangan yang disertakan dalam label kantung darah, yaitu :

  • Nomor kantung darah
  • Golongan darah
  • Tanggal pengambilan dan tanggal kadaluarsa
  • Nama pengambil darah / aftaper.

Label ditempelkan pada kantung darah, tabung sampel donor, dan juga formulir pemeriksaan donor. Periksalah dengan teliti sistem penomoran pada kantung darah. Nomor tersebut dilampirkan pada setiap kantung dan selang darah, tabung spesimen, dan formulir pengantar ke laboratorium. Kesalahan dalam melakukan penomoran kantung darah ini dapat bersifat fatal

Sebelum menyimpan darah ke dalam blood bag, pastikanlah bahwa kantung darah dalam keadaan baik dan siap digunakan sebagai tempat penyimpanan darah. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

  • Pastikan kantung darah dalam keadaan baik, tidak ada kebocoran.
  • Cek warna anti koagulan. Pastikan tidak ada perubahan warna (anti koagulan CPDA-1 memiliki warna bening).
  • Plastik kantung darah dalam keadaan tidak berjamur.

Setelah mengetahui berbagai jenis kantung darah dan cara penyimpanan kantung darah yang baik, tentu membuat kita lebih cermat dalam memilih kantung darah yang tepat dan melalukan penyimpanan yang tepat.

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *