Mengenal Rapid Test HbsAg

Mengenal Rapid Test HbsAg – Salah satu pemeriksaan cepat untuk deteksi kualitatif Antigen Hepatitis B permukaan (HbsAg) pada serum atau plasma adalah dengan menggunakan rapid test. Rapid Test HbsAG adalah uji cepat untuk mendeteksi ada tidaknya antigen permukaan virus Hepatitis B (Hepatitis B surface antigen). Pada serum atau plasma, HbsAg ditemukan pada pasien dengan infeksi hepatitis B yang aktif, baik berupa infeksi akut atau kronik. Rapid Test HbsAg sangat mudah penggunaanya dan hasil pemeriksaan pun akurat. Alat ini dapat mendeteksi antibodi Hepatitis B dengan sangat cepat karena hanya diperlukan waktu  kurang dari 20 menit. Alat ini dapat digunakan di klinik, puskesmas,  rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Penggunaan rapid tes HbsAg (serum/plasma) adalah untuk pemeriksaan langsung kromatografi Immunoassay untuk mengetahui secara kualitatif kadar HbsAg dalam serum atau plasma.

Penyebab hepatitis adalah penyakit sistematik yang terutama berhubungan dengan hati. Kebanyakan penyebab kasus Hepatitis akut adalah oleh virus Hepatitis A, Hepatitis B (HBV) atau virus Hepatitis C. Antigen kompleks biasanya ditemukan pada permukaan HBV yang dikenal dengan Hbsag. Model terdahulu disebut Australian atau Auantigen. Adanya HbsAg pada serum atau plasma sebagai indikasi pada infeksi hepatitis B yang aktif, juga infeksi akut atau kronik. Pada tipikal infeksi hepatitis B, HbsAg akan dideteksi 2 sampai 4 minggu sebelum kadar ALT menjadi abnormal dan 3 sampai 5 minggu sebelum gejala atau penyakit kuning berkembang. HbsAg mempunyai 4 subtipe prinsip : adw,ayw,adr dan ayr. Karena faktor heterogenitas antigenik ada 10 serotip mayor pada virus hepatitis. Tes HbsAg (serum/plasma) pada tes langsung untuk pemeriksaan kualitatif adanya HbsAg pada spesimen serum atau plasma. Tes ini memanfaatkan kombinasi antibodi monoklonal dan poliklonal untuk  mendeteksi peningkatan kadar HbsAg pada serum atau plasma

hbsagchtoetohbsagotritsatelniychtoetozna_C172CB0F

Pada prinsipnya Rapis tes HbsAg adalah tes kualitatif imunologi secara aliran lateral untuk mendeteksi HbsAg pada serum/plasma. Membran strip dilapisi dengan antibodi Hbsag poliklonal digaris tes. Selama tes berlangsung spesimen serum atau plasma bereaksi dengan partikel yang dilapisi dengan anti-HbsAg antibodi monoklonal. Campuran tersebut akan bergerak sepanjang membran secara kapilaritas dan bereaksi dengan anti HbsAg anti body poliklonal pada membran dan menghasilkan garis berwarna. Munculnya garis berwarna pada garis tes mengindikasi hasil positif dan jika tidak ada garis berwarna pada garis tes menandakan hasil negatif. Sebagai prosedur kontrol, garis berwarna harus selalu muncul pada garis kontrol yang menandakan volume sampel cukup dan telah mengisi membran.

Untuk diagnosa in vitro profesional jangan digunakan setelah tanggal kadaluarsa, jangan makan,minum atau merokok di area di mana spesimen atau kit sedang digunakan. Perlakukan semua spesimen seperti bahan infeksius. Amati tindakan pencegahan terhadap resiko bahaya mikrobiologi seluruh pengujian dan ikuti prosedur standar untuk pembuangan spesimen. Gunakan pakaian pelindung seperti jas laboratorium, sarung tangan disposable dan pelindung mata ketika spesimen sedang diperiksa. Kelembapan dan suhu dapat mempengaruhi hasil.

rapid-test-strip-hbsag-serumPenyimpanan dan stabilitas dapat disimpan pada temperatur kamar atau pendingin 2-30 derajat celcius. Rapid tes tetap stabil  sampai tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan, hasil tes  harus tetap dalam kantong tertutup sampai digunakan. Jangan dibekukan, jangan digunakan melebihi tanggalkadaluarsa. Pengumpulan dan persiapan spesimen, pisahkan serum atau plasma dari darah. HbsAg one step antigen permukaan tes strip hepatitis B (serum/Plasma) dapat dilihat menggunakan sampel selain serum atau plasma. Setelah itu pisahkan serum atau plasma darah dari darah sesegera mungkin untuk menghindari hemolisis.

Hanya spesimen yang jernih dan tidak hemolisis yang dapat digunakan. Pengujian harus dilakukan segera setelah spesimen telah dikumpulkan. Jangan tinggalkan spesimen di suhu ruangan untuk memperpanjang periode. Spesimen harus disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius agar dapat bertahan 3 hari. Untuk masa penyimpanan yang lama spesimen harus disimpan di bawah suhu -20 derajat celcius. Bawa spesimen ke suhu ruangan lebih dahulu untuk pengujian, bekuan spesimen harus sepenuhnya dicairkan dan dicampur dengan baik untuk pengujian. Spesimen tidak boleh dibekukan dan dicairkan ulang. Jika spesimen akan dikirim, spesimen harus dikemas sesuai dengan regulasi negara atau regulasi total untuk pengiriman agen etiologi.(dwy)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *