Hati-hati, Beberapa Penyakit Ini Menular Lewat Jarum Suntik

jarum suntik penyakit

Apakah Anda sudah mengetahui bahwa jarum suntik dapat menjadi media penularan penyakit? Ya, suatu penyakit dapat menginfeksi penderitanya melalui beberapa media, mulai dari air, udara, vektor, makanan, hingga jarum suntik. Penyakit menular lewat jarum suntik adalah hal yang sangat meresahkan sehingga perlu diperhatikan oleh semua pihak dalam layanan kesehatan. Jarum suntik yang dimaksud dalam penularan ini adalah jarum suntik bekas pakai. Lantas, apa saja penyakit-penyakit tersebut? Berikut ini ulasannya:

HIV/AIDS

Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan sekumpulan gejala, infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Seseorang yang terinfeksi virus ini akan menjadi rentan terhadap penyakit lainnya.

HIV sendiri terdapat dalam cairan tubuh manusia yaitu darah, sperma, cairan vagina, dan Air Susu Ibu (ASI). HIV hanya dapat ditularkan jika cairan tubuh seseorang yang positif HIV masuk ke dalam aliran darah orang lain. Masuknya cairan tubuh ini dapat melalui beberapa cara diantaranya adalah seks bebas tanpa menggunakan kondom, transfusi darah, penularan dari ibu ke anak selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta penggunaan jarum secara bersamaan, baik itu jarum suntik ataupun jarum lainnya yang biasa digunakan untuk tindik, tatto, atau akupunktur.

Adapun penularan melalui media jarum suntik ini dapat terjadi apabila jarum suntik telah digunakan oleh orang yang memiliki virus HIV kemudian jarum ini digunakan kembali oleh orang lain tanpa disterilkan terlebih dahulu, sehingga kemungkinan terdapat darah yang tersisa di dalamnya. Dapat pula terjadi penularan melalui jarum suntik ini dikalangan pengguna narkoba yang terbiasa memakai jarum suntik secara bergantian. Alur penularan yang sama juga terjadi pada jarum yang biasa digunakan untuk menindik, tatto, dan akupunktur.

Hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Infeksi ini dapat mengakibatkan kerusakan pada hati yang selanjutnya dapat menyebabkan kanker hati. Seringkali orang-orang yang terinfeksi virus ini tidak menyadari kalau mereka telah terinfeksi. Hal tersebut dikarenakan gejala dari penyakit ini cenderung terlihat biasa saja, diantaranya seperti flu, demam ringan, mual, muntah, mudah lelah, diare, nyeri sendi, nafsu makan menurun, adanya perubahan warna urin dan feses, serta mata dan kulit yang tampak menguning (jaundice).

Sama halnya dengan HIV/AIDS, virus hepatitis B pun terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina dari seseorang yang terinfeksi. Penularan virus ini dapat melalui penggunaan bersama barang-barang pribadi seperti pisau cukur, sikat gigi, atau barang lainnya yang tercemar darah, melalui transfusi darah, melalui jarum yang digunakan untuk akupunktur, tatto, dan tindik, serta melalui jarum suntik, termasuk jarum suntik yang digunakan oleh pengguna narkoba. Cara penularan virus ini melalui  juga tak jauh berbeda dengan penularan HIV/AIDS, yakni dengan penggunaan jarum suntik secara bersamaan sehingga virus dapat masuk ke aliran darah dan menginfeksi tubuh. Oleh karena itu Hepatitis B termasuk ke dalam penyakit menular lewat jarum suntik

 Hepatitis C

Penyakit menular lewat jarum suntik berikutnya adalah Hepatitis C. Hepatitis C adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang hati. Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C ini dapat memicu infeksi dan inflamasi pada hati. Virus hepatitis C dapat menyebabkan infeksi hepatitis akut dan kronis, mulai dari tingkat keparahan penyakit yang ringan, hingga ke tahapan penyakit yang serius dan dapat berlangsung seumur hidup.

Gejala penyakit ini serupa dengan penyakit hepatitis B yaitu demam, kelelahan, penurunan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, perubahan warna urin menjadi lebih gelap, feses berwarna abu-abu, nyeri sendi, serta perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning. Virus hepatitis C dapat ditularkan melalui darah, namun sering kali media penularannya adalah berupa jarum suntik. Seperti HIV/AIDS dan hepatitis B, penggunaan jarum suntik yang bersamaan baik pada pengguna narkoba atau jarum jenis lainnya, dapat menyebarkan virus ini karena alat tersebut sangat berisiko membawa sisa darah yang mungkin telah terinfeksi virus hepatitis C. (pf)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *