Cara Menggunakan Peak Flow Meter Dalam Terapi Asma

Cara Menggunakan Peak Flow Meter Dalam Terapi Asma – Peak Flow Meter merupakan sebuah alat sederhana yang dapat digunakan untuk mengukur penyakit asma. Penyakit asma dapat terjadi karena adanya penyempitan jalan napas sehingga menghambat aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru. Pasien asma perlu menjalani penilaian kapasitas fungsi paru. Fungsi paru yang tepat tidak hanya didasarkan berat gejala atau pemeriksaan fisik oleh dokter. Peak Flow Meter dapat menunjukkan tanda-tanda penyempitan sehingga penyempitan dapat diketahui lebih dini. Hal ini penting dilakukan karena terkadang jalan nafas menyempit tanpa merasakan gejala lain.  Penyempitan yang diketahui lebih awal bisa segera dilakukan tindak pencegahan untuk memperkecil kemungkinan masalah memburuk.

asthma

Peak Flow Meter juga mengukur kemajuan pengobatan yang dilakukan. Alat ini bisa dimanfaatkan untuk melihat efektivitas obat asma yang diberikan oleh dokter. Alat ini bisa mengetahui apakah obat yang diresepkan oleh dokter ketika asma menyerang telah cukup atau belum. Ketika dokter mengganti obat pasien karena alasan tertentu, maka peak flow meter bisa melihat apakah obat baru tersebut memberi dampak positif atau tidak. Fungsi peak flow meter yang lainnya yaitu mengetahui keadaan asama apakah telah terkendali dan stabil. Ini merupakan fungsi yang tidak kalah penting dari fungsi-fungsi sebelumnya.

Peak Flow Meter merupakan alat yang sangat sederhana. Ia hanya terbuat dari plastik dan ringan. Beberapa model bahkan dapat dimasukkan ke dalam saku sehingga sangat mudah untuk dibawa kemanapun.

Secara umum kerja peak flow meter adalah mengukur banyaknya udara yang keluar dari paru-paru dalam satu hembusan nafas. Biasanya alat ini digunakan saat penggunaan obat atau bronkodilator, setidaknya digunakan dua kali saat pagi dan malam hari.

Terdapat beberapa langkah dalam pengguan peak flow meter yang benar seperti berikut:

  1. 955Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah memastikan bahwa sliding marker atau tanda panah berada tepat di angka 0 atau angka terkecil dari peak flow meter anda.
  2. Anda perlu berdiri dengan tegak. Anda juga harus memastikan bahwa anda tidak mengunyah makanan dalam mulut. Tariklah nafas anda dalam-dalam, setelah itu letakkan peak flow meter ke mulut sesuai dengan bagiannya (mouthpiece).
  3. Langkah selanjutnya tutuplah mulut anda sekuat-kuatnya serta jauhkan lidah dari mouthpiece. Tiup nafas sekencang mungkin hingga merasakan tidak ada lagi udara dalam paru-paru anda.
  4. Perhatikan perpindahan angka pada sliding marker dalam peak flow meter.
  5. Ulangilah langkah diatas (langkah 1 sampai 4) hingga 3 kali. Pastikan bahwa angka yang ditunjukkan dalam peak flow hampir sama.
  6. Jangan mencatat angka rata-rata namun catatlah angka tertinggi dari pengukuran yang anda lakukan
  7. Lakukan prosedur yang sama seperti diatas setiap hari. Biasanya orang mengukur nafas pada pagi hari antara jam 7 hingga 9 pagi serta sore hari diantara jam 6 hingga 8 malam. Beberapa orang lainnya memilih melakukan pengukuran sekitar waktu minum obat atau sebelum dan setelah meminum obat.
  8. Jangan buang catatan anda. Simpanlah catatan tersebut. Catatan ini berfungsi untuk memberi informasi mengenai penyakit anda. Anda juga perlu menunjukkan catatan pada dokter anda sehingga anda bisa mendiskusikannya dengan dokter. Dokter dapat mengetahui perkembangan asma serta pengobatannya dengan tepat.

Anda bisa mendapatkan nilai puncak yang terbaik jika melakukan pengukuran pada waktu yang sama setiap harinya. Lakukan sekali pada pagi hari dan lakukan kembali dimalam hari. Anda bisa menanyakan kepada dokter mengenai seberapa sering anda perlu melakukan pengukuran. Selain Peak flow meter juga terdapat alat kesehatan paru – paru lainnya yang bisa anda dapatkan di medicalogy.com.

 

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *