Alzheimer, Bisakah Dicegah Atau Diobati?

images.alzheimer.

Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari demensia. Demensia menggambarkan serangkaian gejala, yaitu kehilangan memori, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah bahkan bahasa. Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apaptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebgaia penyakit yang sinonim dengan orang tua atau pikun. Alzheimer ditandai dengan perubahan – perubahan yang bersifat degenaratif pada sejumlah sistem neurotransmiter, termasuk perubahan fungsi pada sistem neural monoaminergik yang melepaskan asam glutamat, noradrenalin, serotonin dan serangkaian sistem yang dikendalikan oleh neurotrasmiter. Perubahan degeneratif juga terjadi pada beberapa area otak seperti lobus temporal dan lobus parietal, dan beberapa bagian di dalam korteks frontal dan girus singulat,menyusul dengan hilangnya sel saraf dan sinapsis.

Faktor Resiko Alzheimer

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit Alzheimer, di antaranya adalah pertambahan usia, cedera parah di kepala, riwayat kesehatan keluarga atau genetika, dan gaya hidup. Seberapa cepat perkembangan demensia tergantung pada individu itu sendiri. Setiap orang unik dan mengalami demensia dengan cara mereka sendiri. Bagaimana seseorang mengalami demensia tergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi fisik, ketahanan emosional dan dukungan bagi mereka. Melihat demensia sebagai serangkaian tahapan, dapat menjadi cara yang berguna untuk memahami suatu penyakit tetapi penting untuk menyadari bahwa cara ini hanya memberikan panduan kasar di dalam melihat perkembangan kondisi.

Penyakit Alzheimer ini bisakah dicegah atau diobati?

Sulit untuk menemukan pencegahan secara spesifik untuk mencegah penyakit ini namun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankan kesehatan dan fungsi otak, di antaranya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, tidak merokok, membatasi konsumsi alkohol, serta rutin memeriksakan diri ke dokter seiring pertambahan usia. Sedangkan untuk pengobatan jenis obat-obatan yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk penyakit Alzheimer adalah rivastigne, galantamine, donepezil, dan memantine. Keempat obat ini mampu meredakan gejala demensia dengan cara meningkatkan kadar dan aktivitas kimia di dalam otak. Rivastigne, galantamine, dan donepezil biasanya digunakan untuk menangani penyakit Alzheimer dengan tingkat gejala awal hingga menengah. Sedangkan memantine biasanya diresepkan bagi penderita Alzheimer dengan gejala tahap menengah yang tidak dapat mengonsumsi obat – obatan lainnya. Memantine juga dapat diresepkan pada penderita Alzheimer dengan gejala yang sudah memasuki tahap akhir. Dengan lebih memahami mengenai penyakit Alzheimer tersebut, Anda perlu lebih mewaspadai mengenai penyakit tersebut. Anda juga dapat membaca tips serta artikel kesehatan di website kesehatan terpercaya untuk memperkaya pemahaman Anda mengenai berbagai penyakit serta menerapkan pola hidup sehat.(rr).

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *