Waspadai Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil

138051491

Kehamilan merupakan masa yang sangat dinantikan oleh setiap wanita, terlebih jika baru saja menapaki kehidupan baru bersama pasangannya. Ketika memasuki masa-masa kehamilan tentunya kita menginginkan kondisi yang selalu sehat pada diri sendiri dan terutama pada janin yang dikandung. Namun kenyataannya tak jarang beberapa wanita justru mengalami masalah kesehatan saat hamil. Salah satu yang biasanya dialami oleh mereka adalah hipotensi atau tekanan darah rendah. Hipotensi yang terjadi selama kehamilan memang dapat hilang dengan sendirinya, namun perlu diwaspadai pula jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.

Penyebab Hipotensi Pada Wanita Hamil

Saat seorang wanita tengah hamil, akan terdapat peningkatan aliran darah di dalam tubuh yang berguna untuk menjaga pasokan oksigen dan nutrisi makanan ke janin. Hal ini menyebabkan pembuluh darah mengalami pelebaran yang selanjutnya berakibat pada tekanan darah dalam tubuh menurun. Dapat dikatakan bahwa kondisi seperti ini merupakan penyebab utama hipotensi pada sebagian besar wanita hamil. Walaupun demikian, terdapat pula beberapa penyebab lainnya seperti memiliki riwayat tekanan darah rendah, dehidrasi, anemia, gangguan jantung, masalah pada endokrin, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, dan terlalu lama berbaring.

Gejala Hipotensi Saat Kehamilan

Wanita hamil yang hipotensi juga mengalami beberapa gejala. Gejala hipotensi pada saat kehamilan tidak berbeda jauh dengan gejala hipotensi pada umumnya. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Pusing, terutama ketika tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau berbaring
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Mudah mengantuk
  • Sulit berkonsentrasi
  • Haus yang berlebihan
  • Pucat dan keringat dingin
  • Terlihat lemah dan lelah
  • Denyut jantung meningkat

Bagaimana Cara Meminimalkan Gejala Hipotensi?

Hipotensi pada saat kehamilan memang cukup mengganggu, terlebih jika gejalanya kerap kali dialami. Namun, jangan khawatir jika kondisi seperti ini sudah terjadi, karena wanita hamil yang mengalami hipotensi dapat meminimalkan gejala-gejala tersebut dengan melakukan langkah-langkah sederhana seperti berikut ini:

  • Hindari beberapa gerakan tiba-tiba atau terlalu cepat, misalnya berdiri dari posisi duduk atau berbaring
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol, karena pada dasarnya alkohol memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh siapapun, terlebih bagi wanita hamil. Konsumsi alkohol akan membuat tubuh menjadi dehidrasi, dan dehidrasi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah menurun
  • Hindari berdiri dalam jangka waktu yang lama
  • Lakukan olahraga secara teratur, karena olahraga dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kondisi normal. Namun perhatikan pula jenis olahraga yang dilakukan, jangan sampai terlalu berat sehingga membahayakan janin.
  • Perbanyak konsumsi makanan kecil diantara waktu makan
  • Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi

Mencegah Hipotensi Saat Kehamilan

Hipotensi saat masa kehamilan dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut ini:

  • Mengkonsumsi garam dalam jumlah yang cukup. Garam mengandung natrium yang dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Namun jangan mengkonsumsi secara berlebihan juga karena hal tersebut dapat mempengaruhi janin dan mengakibatkan kondisi sebaliknya yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Istirahat yang cukup
  • Mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur dan buah, karena terdapat beberapa jenis sayur dan buah yang dapat membantu menaikkan tekanan darah
  • Rajin berolahraga, tentunya dengan melakukan olahraga yang sesuai untuk wanita hamil
  • Perbanyak minum air putih
  • Konsumsi vitamin selama masa kehamilan dan suplemen asam folat bila perlu

Setelah mengetahui tentang hipotensi pada masa kehamilan, tentunya beberapa hal yang telah disebutkan dapat menjadi informasi penting bagi para wanita, khususnya yang akan memasuki masa kehamilan, demi kehamilan dan janin yang lebih sehat. (pf)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *