Defibrillator, ‘Alat Setrum Jantung’ yang Sering Disalahpersepsikan

Listrik sangat penting bagi kehidupan manusia hingga sekarang kita nyaris tidak bisa jika sama sekali tidak menggunakan listrik dalam hidup kita. Manfaat listrik pun luar biasa banyaknya, sehingga jika tidak ada listrik di dunia, akan banyak sekali orang yang tidak memiliki pekerjaan – mulai dari tukang ojek, pedagang, teknisi hingga pebisnis besar.

Listrik itu penting, setuju?

Listrik yang kita rasakan dalam kehidupan memang luar biasa manfaatnya, tapi tahukah anda bawa di dalam tubuh anda, terjadi sejumlah fenomena kelistrikan yang mampu membuat anda hidup sampai hari ini? Ya, selagi anda membaca artikel ini, listrik itu sedang mengalir di sel-sel syaraf anda – mengirimkan data berbentuk tulisan pada otak anda, memproses apa yang anda baca, memasukannya ke dalam memori singkat anda, dan mengirimkan sinyal ke jari-jari anda untuk terus membaca. Listrik itu terjadi bahkan saat anda tidak sadar – buktinya anda bisa tetap bernapas saat tidur, anda tetap bisa bergerak saat tidur, dan anda bermimpi – membuktikan aliran listrik itu tidak pernah putus.

Satu lagi fenomena kelistrikan yang penting dalam tubuh kita adalah di jantung. Tanpa fenomena kelistrikan itu, anda tidak akan bisa merasakan degup jantung pada dada anda atau denyut nadi pada lengan anda. Listrik pada jantung penting untuk mengontrol distribusi darah keluar jantung karena fungsi listrik pada jantung adalah untuk mengatur gerakan otot jantung.

Perhatikan lingkaran dan garis warna biru pada gambar: listrik datang dari SA node, lalu mengalir ke AV node, dan terus mengalir hingga ke dinding ventrikel (sepanjang garis biru). Komando listrik berasal dari SA node.

Pada dasarnya, setiap fenomena kelistrikan di dalam tubuh merupakan hasil dari keluar masuknya ion-ion ke dalam sel, seperti natrium dan kalium. Jika ion-ion ini masuk dalam jumlah yang tepat dan dalam waktu yang tepat, maka kelistrikan akan berjalan dengan normal.

Selain itu, sumber listrik juga sangat penting dalam menentukan jalannya kelistrikan. Pada otak misalnya, jika ada sumber kelistrikan yang tidak normal dalam otak, maka akan terjadi epilepsi atau yang biasa disebut ayan. Pada jantung, sumber arus listrik berasal dari SA node yang ada di serambi kanan jantung. Apabila ada sumber listrik lain selain SA node atau SA node tidak berfungsi dengan baik maka kelistrikan jantung akan kacau. Apabila terjadi hambatan aliran listrik dari SA node ke AV node dan dari AV node ke sepanjang garis biru pada vetrikel (bilik) jantung seperti pada gambar di atas, kelistrikan jantung juga akan kacau. Kelistrikan yang kacau pada jantung ini dinamakan aritmia (a = tidak, ritmia = beritme).

Aritmia adalah sebuah keadaan dimana irama jantung terganggu dan menjadi tidak teratur. Biasanya, beberapa orang memiliki kecenderungan untuk menderita aritmia. Orang yang datang dengan keluhan aritmia biasanya datang karena sering berdebar-debar atau keluhan “detak jantung saya sering terasa skip atau terlewat”. Aritmia juga sering terjadi pada orang-orang yang kekurangan cairan atau dehidrasi, sehabis muntah-muntah atau diare, karena orang-orang yang muntah atau diare biasanya kekurangan ion-ion yang diperlukan untuk menciptakan aliran listrik dalam tubuh. Selain itu juga, stress dan penyakit jantung koroner (tersumbatnya pembuluh darah koroner yang menyuplai nutrisi ke otot jantung) juga bisa menyebabkan aritmia. Semua orang yang memiliki kondisi seperti ini hendaknya menjalani tes elektrokardiogram untuk memastikan ada atau tidaknya aritmia, supaya bisa cepat ditangani.

Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk menderita aritmia. Aritmia juga bisa terjadi karena dehidrasi, stress, dan penyakit jantung koroner

Ada berbagai jenis aritmia, namun yang paling berbahaya adalah yang dapat menimbulkan fibrilasi. Fibrilasi adalah suatu keadaan dimana kontraksi otot jantung menjadi cepat dan tidak teratur. Anda tentunya pernah menonton sinetron kan? Coba ingat kembali saat ada tokoh yang dirawat di ruang intensif rumah sakit. Fibrilasi adalah keadaan dimana suara “bip bip bip” pada monitor menjadi sangat cepat – menandakan pasien tidak stabil. Dokter, perawat, dan tokoh lainnya pasti akan menjadi sangat tegang, karena biasanya bunyi bip yang cepat itu akan segera menjadi “biiiiiiiiiiiiiiiip” panjang yang menandakan bahwa jantung tidak lagi berdetak.

flatline_8205

Menjadi lebih cepat tidak selalu menjadi lebih baik – pada jantung kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya. Coba anda bayangkan, karena tugas jantung adalah memompa darah, otomatis jantung berisi banyak darah. Darah adalah substansi yang mudah mengental dalam berbagai kondisi, contohnya jika peredarannya terganggu. Nah, jika jantung memompa darah dengan tidak teratur, kadang terlalu cepat, kadang terlalu lambat, kecenderungan darah untuk mengental akan lebih besar, sehingga meningkatkan risiko terkena stroke karena terjadinya penggumpalan darah.

Kembali lagi ke sinetron, biasanya jika pasien sudah mengalami bip panjang, maka tim medis akan mengeluarkan alat setrum jantung lalu pasien akan disetrum pada dadanya.

defibrillator-2

Di sinilah persepsi itu sering kali kurang tepat.

Alat setrum jantung yang sering digunakan pada film itu dinamakan defibrillator dan penggunaannya seharusnya bukan saat bip panjang tersebut. Sesuai dengan namanya, defibrillator berfungsi sebagai lawan dari fibrilasi dan seharusnya digunakan saat terjadi fibrilasi – yaitu saat jantung sedang berbunyi “bip bip bip” tidak karuan atau ketika tes elektrokardiogram menunjukan gelombang yang kacau.

sinus
Elektrokardiogram normal
VF
Fibrilasi bilik jantung (ventrikel): perhatikan gelombang yang kacau

Defibrillator memang berfungsi kurang lebih seperti alat setrum. Pada defibrillator terdapat elektroda-elektroda yang mengeluarkan listrik yang berfungsi untuk menormalkan kembali kelistrikan jantung.

Defibrillator sendiri memiliki banyak jenis, di antaranya manual dan otomatis. Defibrillator manual adalah defibrillator yang mengharuskan kita untuk mengoperasikannya. Defibrillator manual biasanya dilengkapi dengan elektrokardiogram untuk menilai aktivitas jantung. Apabila aktivitas jantung dianggap bisa diperbaiki dengan defibrilasi, maka kita harus mengoperasikannya. Dengan kata lain, defibrillator manual harus dioperasikan oleh orang yang paham akan medis karena sebelumnya aktivitas jantung harus dinilai dulu melalui elektrokardiogram, tidak heran defibrillator ini pada umumnya ditemukan di rumah sakit atau ambulans.

PhilipsHSXL

Lain halnya dengan defibrillator otomatis (automated external defibrillator). Defibrillator otomatis hanya perlu diletakan di dada seseorang lalu ia akan menilai sendiri apakah orang ini bisa diberikan defibrilasi. Nah, defibrillator otomatis sendiri terdiri atas 2 jenis, yaitu automatic dan semi-automatic. Defibrillator automatic akan otomatis mendeteksi aktivitas jantung ketika diletakan di dada seseorang dan otomatis memberikan tegangan listrik jika orang tersebut memang harus di defibrilasi, sementara defibrillator semi-automatic mendeteksi aktivitas jantung dan apabila harus dilakukan defibrilasi, ia akan memunculkan notifikasi untuk defibrilasi sementara kita tetap harus memencet tombol agar defibrilasi bisa segera dilakukan – dengan kata lain, defibrilasi pada mesin semi-automatic masih membutuhkan “izin” kita. Karena pengoperasiannya cukup mudah dan bisa dilakukan banyak orang, maka defibrillator otomatis biasanya ditempatkan di tempat-tempat ramai seperti di stasiun atau pusat perbelanjaan.

CU-SP1_2

Defibrillator biasanya dilengkapi dengan gel atau pads. Gel biasanya digunakan pada defibrillator metal sementara defibrillator automatic atau semiautomatic menggunakan pads. Gel dan pads dibutuhkan untuk memperbesar konduktivitas listrik ke tubuh dan menyebarkan arusnya secara merata, dan mengurangi risiko terbakar pada kulit yang bersentuhan langsung dengan defibrillator. Selain itu, pads juga mengurangi risiko operator defibrillator untuk tersetrum balik. Defibrillator metal umumnya harus diberi beban (ditekankan) saat digunakan, sementara defibrillator yang menggunakan pads tidak perlu ditekan. Sebelum menggunakan defibrillator, pastikan pasien yang bersangkutan tidak menggunakan perhiasan atau barang-barang logam lainnya (seperti alat pacu jantung) dan tempatkan defibrillation pads seperti ini.

Defibrilasi

Dewasa ini, penguasaan dan kepemilikan alat defibrilasi sepertinya sudah sangat dibutuhkan karena begitu banyaknya kasus penyakit jantung koroner dan gagal jantung yang sebenarnya mungkin bisa diselamatkan dengan defibrilasi. Sudah saatnya klinik-klinik dan tempat umum seperti perkantoran memiliki alat defibrillator untuk kondisi kegawatdaruratan.

Jika anda berminat untuk melengkapi perangkat kesehatan di klinik atau lingkungan sekitar anda, anda bisa kunjungi medicalogy.com – kami menjual defibrillator manual yang mudah digunakan, dilengkapi dengan panduan yang lengkap, fitur elektrokardiogram yang menampilkan hasil dengan cepat, dan juga dapat mendeteksi gerakan dan penggunaan alat pacu jantung yang sedang dalam promo! Anda juga dapat mengajukan penawaran harga pada kami, terutama jika anda memesan atas nama instansi. Soal kualitas, jangan khawatir. Kami pastikan anda mendapat barang dengan kualitas terbaik, dilengkapi dengan jaminan uang kembali jika tidak sampai dan jaminan barang berupa garansi. Tidak perlu repot-repot berkeliling mencari, anda hanya perlu klik medicalogy.com, pesan, lalu barang anda akan kami antar.

Tunggu apa lagi? Save one’s life now with medicalogy.com! (Ad)

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *