Cek Kolesterol, Hindari Penyakit Jantung

23709280011_6beef6e4bd_z

Kolesterol merupakan produk dari metabolisme (metabolit) yang mengandung lemak sterol atau waxy steroid yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam darah.

Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi di mana kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolesterol yang termasuk kategori LDL yang berakibat buruk sedangkan jenis kolesterol HDL justru dapat melarutkan kolesterol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160–200 mg.

Hiperkolesterolemia dapat terjadi karena faktor keturunan, akan tetapi seringkali merupakan akibat dari gaya hidup yang tidak sehat, karenanya penyakit ini dapat dihindari dengan diet makanan sehat, dan melakukan regular exercise. Beberapa obat-obatan yang dapat menurunkan kadar kolesterol, antara lain simvastatin, dan atorvastatin dari jenis statin, dan niacin biasanya diberikan untuk pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi dalam darah.

Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan dengan 2 cara, melalui pemeriksaan darah di laboratorium oleh tenaga medis atau pemeriksaan sendiri dengan alat cek kolesterol. yang mudah didapatkan di apotek atau toko perlengkapan alat kesehatan.

Puasa Sebelum Pemeriksaan

Pemeriksaan membutuhkan pasien diambil darahnya dan melakukan puasa sebelumnya, kurang lebih 9-12 jam sebelum pemeriksaan agar tidak muncul kesalahan pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi. 24 jam sebelum melalukan pemeriksaan kolesterol pasien juga dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berat karena kelelahan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Pembacaan Hasil Pemeriksaan

Tabel berikut merupakan jumlah kolesterol yang dibedakan menjadi kategori baik, atau normal, perbatasan, atau tahap awal hiperkolesterolemia, dan kategori bahaya.

 Kadar-Kolesterol-Normal-Menurut-WHO

Kolesterol LDL berbahaya karena dapat memicu munculnya penyakit jantung (faktor resiko). Kadar trigliserida dapat menjadi tinggi dalam darah dikarenakan, antara lain, obesitas/kegemukan, gula, konsumsi alkohol, dan makanan berlemak.

Menurut WHO, kadar kolesterol normal adalah kurang dari 200 mg/dL untuk jumlah total kolesterol LDL, HDL, dan Trigliserida. Pada kadar ini, resiko terkena penyakit jantung rendah. Tergolong kolesterol cukup dan belum memicu munculnya penyakit jantung koroner adalah kadar kolesterol pada kisaran 200 – 239 mg/dL. Sedangkan lebih dari 240 mg/dL tergolong kadar kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) dan dapat memicu munculnya penyakit jantung koroner.

Seberapa sering kita harus cek kadar kolesterol?

Disarankan untuk melakukan cek kolesterol lebih awal, akan tetapi pertanyaan spesifik tentang seberapa sering harus cek kolesterol tubuh, maka sebaiknya ditanyakan pada dokter yang memeriksa. Biasanya, pada penderita kolesterol awal, hanya perlu cek sekitar 2 bulan sekali dan biasanya disarankan untuk melakukan terapi olahraga dan konsumsi makanan rendah lemak. Sedangkan bagi yang penderita kolesterol yang cukup berat, disarankan untuk cek 1 minggu sekali (uc).

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *